Ilmuwan Belanda Ini Diklaim Sudah Prediksi Gempa Turki, Dan Kini Ia Menyebut Mesir Potensial Giliran Diguncang

IVOOX.id, Amsterdam - Peneliti dan ilmuwan gempa bumi Belanda Frank Hogerbeets kembali menimbulkan kontroversi.

Setelah memprediksi gempa bumi Turki beberapa hari sebelum terjadi, dia mengklarifikasi dalam sebuah video baru prediksinya untuk periode gempa bumi yang akan datang yang mungkin disaksikan oleh Turki atau negara tetangganya.

Hogerbeets mengatakan bahwa ada banyak gempa bumi di daerah yang menyaksikan gempa bumi baru-baru ini, selain aktivitas seismik di Lebanon, Irak, Iran dan beberapa negara lain, menjelaskan bahwa ada perubahan distribusi tekanan di seluruh wilayah selama beberapa hari terakhir setelah gempa Turki.

Dia melanjutkan, “Orang-orang bertanya kepada saya apakah gempa bumi besar akan terjadi di Lebanon atau bahkan Mesir, dan saya mengatakan pada akhirnya ya, karena jika kita melihat sejarah negara-negara ini, mereka terpapar aktivitas seismik yang hebat, tetapi itu adalah tidak mungkin untuk mengatakan dengan pasti berdasarkan aktivitas baru-baru ini apakah itu akan terjadi minggu depan atau dalam 5 atau 10 tahun mendatang, tidak ada yang benar-benar tahu.

Dr. Sherif El-Hadi, kepala departemen gempa di Institut Riset Astronomi dan Geofisika Nasional Mesir, menanggapi pernyataan peneliti Belanda tersebut, dengan menekankan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa gempa bumi akan segera terjadi di Mesir, seperti yang pernah terjadi. tidak ada alat di dunia yang dapat memprediksi gempa.

Dia menambahkan, seismolog dan spesialis tidak dapat memprediksi terjadinya gempa, namun tugas mereka adalah memantau dan menindaklanjuti.

Dia berkata: "Kata-kata yang tidak memiliki bukti ilmiah, dan ahli mungkin tidak mengatakan hal seperti ini sejak awal," menurut media lokal.

Ditambahkannya, Mesir jauh dari daerah aktif gempa, dan kejadian gempa di Mesir sekuat gempa Turki tidak tepat, menandakan Mesir aman dari gempa susulan gempa Turki dan Suriah yang dahsyat.(gulftoday.ae)