IKI Juni 2025 Melemah ke 51,84, Kemenperin Sebut Pengaruh Gejolak Politik Timur Tengah | IVoox Indonesia

July 6, 2025

IKI Juni 2025 Melemah ke 51,84, Kemenperin Sebut Pengaruh Gejolak Politik Timur Tengah

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif (kanan) dalam rilis indeks kepercayaan industri (IKI) bulan Juni di Jakarta, Senin (30/6/2025). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

IVOOX.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) manufaktur pada Juni 2025 di level 51,84. Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief mengatakan posisi ini mengalami perlambatan sebesar 0,27 poin jika dibandingkan dengan IKI pada Mei yang mencapai level 52,11.

"IKI pada bulan Juni 2025 bernilai 51,84. Karena nilainya 51,84 dan itu berarti di atas 50, maka IKI pada bulan Juni 2025 berstatus ekspansif. Dibandingkan dengan IKI bulan Mei 2025, IKI Juni 2025 ini turun sebesar 0,27. Di mana IKI pada bulan Mei 2025 sebesar 52,11," ujar Febri dalam Rilis IKI Juni 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Menurut Febri pada Juni 2025 banyak kejadian yang mempengaruhi nilai IKI, termasuk adanya gejolak politik yang terjadi di Timur Tengah. Hal itu juga kata dia yang mengakibatkan adanya kenaikan harga energi di tingkat dunia.

"Kita tahu bahwa ada eskalasi politik yang meningkat di Timur Tengah, terutama adalah konflik politik antara Iran dan Israel. Dan kemudian juga berimbas pada kenaikan harga energi di tingkat dunia. Kejadian ini menurut kami perlu diperhatikan, terutama dampaknya terhadap IKI," katanya.

Selain itu, kata Febri nilai IKI juga melambat sebesar 0,66 poin dibandingkan Juni tahun lalu. Menurut Febri pada Juni 2025 sebanyak 18 subsektor mengalami ekspansif dengan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 92,2%. Sementara 5 subsektor masuk pada status kontraksi, dimana bulan sebelumnya hanya 2 subsektor.

"Pada bulan ini ada 5 subsektor yang masuk pada status kontraksi," ujarnya.

Lebih lanjut dia merinci subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah Industri Alat Angkut Lainnya dan Industri Pengolahan Tembakau. Adapun 5 subsektor yang mengalami kontraksi adalah reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, industri komputer, barang elektronik dan optik, industri peralatan listrik, industri kulit, industri barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin dan perlengkapan.

Nilai IKI variable pesanan baru mengalami peningkatan 2,44 poin atau mencapai 54,21. Nilai IKI variable persediaan produk juga mengalami peningkatan ekspansi sebesar 1,22 poin menjadi 53,7. Sebaliknya, IKI nilai variable produksi mengalami perlambatan sebesar 5,79 poin sehingga mengalami fase kontraksi ke titik 46,64.

"Secara keseluruhan, secara makro, kami menyampaikan bahwa industri manufaktur, industri pengolahan non-migas pada bulan Juni 2024 mengalami peningkatan permintaan tapi mengalami penurunan produksi sedikit," katanya. 

0 comments

    Leave a Reply