IHSG Ditutup Menguat Tipsi Kurang Dari 1 Poin | IVoox Indonesia

July 13, 2025

IHSG Ditutup Menguat Tipsi Kurang Dari 1 Poin

ihsg antara3

IVOOX.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2023, ditutup menguat seiring rilis data inflasi Desember 2022.

IHSG ditutup menguat tipis 0,36 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.850,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,1 poin atau 0,22 persen ke posisi 935,08.

"Sebenarnya, data S&P Manufacturing PMI maupun data-data inflasi Indonesia masih bagus. Meski demikian, market AS, Tiongkok, Inggris maupun beberapa negara lainnya masih tutup dalam rangka memperingati hari libur nasional, yakni New Year's Day," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Senin, dikutip Antara.

PMI Manufaktur Indonesia pada Desember 2022 tercatat pada level 50,9 sedangkan pada sebelumnya ada di level 50,3 yang artinya pertumbuhan industri manufaktur Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Desember 2022 mencapai 0,66 persen dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Dengan inflasi 0,66 (mtm) pada bulan lalu, inflasi sepanjang 2022 mencapai 5,51 persen.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak di zona merah namun kembali ke zona hijau jelang penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor terkoreksi dimana sektor kesehatan turun paling dalam yaitu minus 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,17 persen dan minus 0,14 persen.

Sedangkan tujuh sektor meningkat dimana sektor barang konsumen primer naik paling tinggi yaitu 0,59 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing 0,31 persen dan 0,2 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu ITMG, RDTX, MKPI, BYAN, dan MREI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni TFAS, UNTR, ADRO, MIKA, dan PRDA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 926.975 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,75 miliar lembar saham senilai Rp5,53 triliun. Sebanyak 292 saham naik, 244 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.


0 comments

    Leave a Reply