IHSG Ditutup Menguat, Didukung IDX PROPERTY dan IDX CYCLIC | IVoox Indonesia

April 29, 2025

IHSG Ditutup Menguat, Didukung IDX PROPERTY dan IDX CYCLIC

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom/am.

IVOOX.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan penguatan sebesar +0,27% atau naik 19,95 poin, ditutup pada level 7.308,123. Kenaikan ini didorong oleh performa gemilang dua sektor utama yakni IDX PROPERTY yang menguat sebesar +2,95% dan IDX CYCLIC yang naik +2,47%. Meski demikian, IHSG masih dibayangi oleh pelemahan di sektor IDX TECHNO yang turun -2,19% dan IDX INFRA yang melemah -1,74%.

Angga Septianus, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) mengatakan bahwa pergerakan IHSG minggu lalu dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global. “The Fed menahan suku bunga di 5,5% di tengah pelemahan signifikan ekonomi AS, yang menimbulkan kecemasan dan kemungkinan rate cut sebelum September,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Senin (5/8/2024).

Ia juga menyoroti lonjakan unemployment rate AS ke 4,3%, inverted yield curve, dan peningkatan VIX indeks sebesar 39,31% dalam seminggu terakhir sebagai indikasi resesi.

Di sisi lain, Angga menambahkan bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) yang menaikkan suku bunga 25 basis poin juga menjadi indikator awal resesi. PMI S&P dan ISM yang sudah berada di bawah angka 50 menunjukkan sektor manufaktur global dalam kondisi kontraksi. “PMI Manufaktur Indonesia juga sudah di bawah angka 50. Inflasi yang semakin terkontrol membuka ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” katanya.

Data dari Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa pada periode Januari-Juni 2024, jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 32.064 orang, naik 21,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk minggu ini, Angga menyarankan para trader memperhatikan beberapa sentimen penting. Pertumbuhan GDP yang di bawah ekspektasi bisa memicu penurunan suku bunga oleh BI, dengan catatan kurs Rupiah stabil. Data consumer confidence dan retail sales akan berdampak pada sektor retail, sementara data penjualan mobil dan motor akan mempengaruhi sektor transportasi.

“Sektor retail yang defensif bisa menarik inflow jika ada tanda-tanda pelemahan ekonomi,” ujar Angga. Data dari China yang positif dapat mempengaruhi indeks Asia, terutama sektor energi IHSG. Sementara itu, data AS minggu depan, terutama terkait stok minyak mentah, juga akan mempengaruhi harga komoditas.

Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham dan satu Power Fund Series untuk minggu ini:

1. Buy BIRD (Support 1.685, Resist 1.800): Didukung oleh data penjualan mobil dan motor serta perbaikan laporan keuangan di Q2.

2. Buy on Pullback BFIN (Support 855, Resist 960): Potensi perbaikan pendapatan dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor.

3. Buy on Pullback PANI (Support 5.125, Resist 5.700): Diuntungkan oleh sentimen pemangkasan suku bunga dan ekspansi besar.

4. Buy XIID (Premier ETF Index IDX30): Didukung oleh sentimen positif dari rilis kinerja keuangan kuartal kedua.

0 comments

    Leave a Reply