IHSG Diproyeksikan Bergerak pada Kisaran 5.240-5.300

iVooxid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bakal bergerak pada kisaran 5.240-5.300 pada perdagangan Kamis (26/01/2017). IHSG hari ini diperkirakan mampu menembus titik resistensi 5.300. Jika prediksi tersebut menjadi kenyataan, maka IHSG selanjutnya akan terus bergerak menuju level psikologis berikutnya pada kisaran 5.350-5.410.
Dalam laporan riset harian, Kamis (26/01/2017), Yuganur Wijanarko, analis senior PT KGI Sekuritas Indonesia, mengungkapkan, kendati pergerakan IHSG sering terkena aksi jual mendadak di sesi perdagangan harian, namun pembelian saham-saham berkapitalisasi besar (big cap) dan lapis kedua (secondliners) secara konsisten diperkirakan mampu mengangkat IHSG ke atas level 5.300.
Yuganur menjelaskan, IHSG saat ini memiliki titik support terdekat pada 5.240 dengan titik resistensinya di 5.300. Jika dapat bergerak stabil menuju 5.300, maka tidak mustahil pergerakan IHSG selanjutnya dapat menyentuh level 5.350.
Karena itu, demikian Yuganur, pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mengakumulasi empat saham pilihan, yaitu saham-saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wika Beton Tbk (WTON), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Sentul City Tbk (BKSL).
Harga BBRI ditargetkan bakal mencapai Rp12.250-12.450 per unit. Secara teknikal, saham bank BUMN ini sedang mengalami perbaikan tren jangka pendek dan menengah. Saham ini juga menarik dikoleksi karena proyeksi fundamental laba BRI 2017 yang cukup menarik.
WTON diperkirakan menembus kisaran harga Rp870-900 per unit. Pasalnya, tren perbaikan momentum untuk jangka pendek dan menengah dapat digunakan untuk memperdagangkan saham perusahaan konstruksi BUMN ini pada kisaran Rp870-900 per unit.
Harga ADRO diprediksi akan merangkak naik mencapai Rp1.865 per unit. Pasalnya, harga komoditas global yang sudah mencapai titik terendah dalam 10 tahun terakhir ini serta valuasi saham-saham pertambangan yang cukup murah saat ini akan membuat saham produsen batu bara ini menjadi menarik untuk diakumulasi.
Adapun harga BKSL ditargetkan mencapai Rp100 per unit karena adanya pola perbaikan momentum dalam jangka pendek dan menengah. Kondisi tersebut cukup baik untuk dimanfaatkan melakukan aksi beli terhadap saham properti ini.[abr]

0 comments