IHSG Diperkirakan Menguat ke Posisi 5.920

iVOOXid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mengalami kenaikan hingga mencapai titik resistensi terdekat di posisi 5.920. Pasalnya, aksi jual saham yang dilakukan pelaku pasar sudah mereda di akhir pekan lalu.

“Pada perdagangan hari ini, IHSG tampaknya mulai diwarnai oleh momentum positif pasca berkurangnya aksi jual yang dilakukan sebagian pelaku pasar dalam beberapa pekan terakhir yang sempat menekan pergerakan IHSG,” papar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Senin (04/09/2017).

Yuganur optimistis, pergerakan IHSG saat ini hanya tinggal menunggu waktu untuk mencapai titik resistensi terdekat yang sekaligus juga titik tertinggi sepanjang sejarah berdirinya BEI, yaitu di level 5.920. Jika titik resistensi terdekat itu tercapai, maka IHSG akan berkemungkinan besar untuk terus naik hingga menyentuh posisi 6.020.

Dengan adanya peluang kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini, Yuganur merekomendasikan BELI saham-saham PT Bank Jatim Tbk (BJTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM). Secara teknikal, BJTM, ASII dan PWON saat ini sedang dalam proses perbaikan tren harga untuk jangka pendek dan menengah.

Karena itu, demikian Yuganur, ketiga saham tersebut menjadi menarik untuk diakumulasi. Jika proses tersebut selesai, maka BJTM diperkirakan bakal bergerak di rentang harga Rp745-765 per unit. Sementara itu, harga ASII dan PWON berpeluang mencapai kisaran Rp8.250-8.450 per unit dan Rp725-765 per unit.

“Penurunan harga komoditas ke level terendah dalam 10 tahun terakhir yang membuat valuasi sektoralnya menjadi cukup murah membuat HRUM, produsen batu bara, menjadi menarik untuk dikoleksi. Harga HRUM jangka menengah diprediksi dapat mencapai kisaran Rp2.380-2.480 per unit,” pungkas Yuganur.[abr]