Ibu Kota Pindah, Warga Dayak Minta Lahan 5 Hektar per KK di Ibu Kota Baru

IVOOX.id, Kaltim - Wakil Bendahara Umum Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Dagut H Djunas meminta kepada pemerintah agar masyarakat adat diberikan lahan 5 hektar (Ha) untuk tanah adat dan 10 ha untuk hutan adat. Hal tersebut ia katakan karena Ibu Kota Negara (IKN) akan segera pindah ke Kalimantan Timur.
"Kemarin saya sudah paparkan di Bappenas agar masyarakat dayak diberi lahan 5 hektar setiap kepala keluarga jadi bukan setiap orang. Contoh itu kita akomodir dari banyaknya program transmigrasi yang tiap orangnya pindah dulu tiap kepala keluarga atau orang yang sudah menikah dulu itu dikasih 4,5 hektar jadi tidak berlebihan masyarakat dayak juga menggunakan atau mengharapkan contoh seperti itu,"ujarnya Selasa (24/12/2019).
Menurutnya kepemilikan tanah warga di Kalimantan sangat susah saat ini khususnya di daerah pedalaman karena dianggap daerah pedalaman tersebut masih tidak lepas dari hutan. Maka dari itu, masyarakat sangat berharap penuh kepada pemerintah sehubungan dengan pemindahan ibukota.
"Masyarakat tidak memperoleh lahan itu sebagaimana layaknya transmigrasi artinya tidak bisa mendapatkan sertifikat hak milik karena masih kawasan hutan contoh di Kalteng dianggap kawasan hutan jumlahnya kurang lebih 82 persen dan tidak hutan hanya 18 persen itu juga termasuk sungai dan danau. Sehingga kebijakan berharap melalui pemindahan ibu kota dan Presiden bisa memperhatikan agar desa kita itu dilepaskan dari kawasan hutan dan agar masyarakat dapat memperoleh hak milik berupa sertifikat," ujarnya.
Dagut mengatakan lahan 5 hektar tersebut nantinya akan digunakan untuk sesuatu hal yang produktif dan mensejahterahkan masyarakat. Saat ini, sudah ada yang mendaftar 767 desa, dari 767 desa, katanya, maka dibutuhkan lahan 1,8 juta hektar untuk kelompok Dayak di Kalteng, sementara untuk hutan dibutuhkan 600 ribu hektar.
"Akan dibuat produktif, agar dari lahan bisa mensejahterahkan masyarakat contohnya misalnya ada perkebunan sawit, sehingga bermitra dengan investor yang ada disitu masyarakat punya lahannya dan sawitnya punya investor," tutupnya.

0 comments