IBC Gelar Dialog Eksekutif di Kuala Lumpur | IVoox Indonesia

November 1, 2025

IBC Gelar Dialog Eksekutif di Kuala Lumpur

Pertemuan terbatas di sela KTT ASEAN
Pertemuan terbatas di sela KTT ASEAN menekankan efektifnya diskusi informal diantara pelaku, regulator, dan pakar ekonomi kawasan. IVOOX.ID/doc IBC

IVOOX.id – Indonesian Business Council (IBC) menggelar Executive Lunch Dialogue bertajuk “From Indonesia to ASEAN Incorporated” pada Jumat, 24 Oktober 2025, di sela-sela rangkaian ASEAN Business and Investment Summit 2026. Acara yang dihadiri para pemimpin bisnis, pembuat kebijakan, dan pakar ekonomi dari berbagai negara ASEAN ini membahas bagaimana sinergi regional dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan.

Dialog tersebut dipimpin oleh Chairman of the Board sekaligus CEO IBC dan mempertemukan berbagai pihak penting, termasuk perwakilan Sinarmas dan Paragon Corp, tiga Sovereign Wealth Fund (SWF) utama—Temasek Holdings, Khazanah Nasional Berhad, dan BPI Danantara—serta investor swasta seperti East Ventures, Bullhound Capital, dan Sriwijaya Capital. Hadir pula delegasi Kuala Lumpur Business Club (KLBC) dan Sunway Group dari Malaysia, serta Chairman ASEAN-Business Advisory Council dan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Filipina.

Dua pakar ekonomi, Tan Sri Datuk Dr. Rebecca Fatima Sta Maria dan Mari Elka Pangestu, bersama President Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), turut berpartisipasi dalam diskusi yang dimoderatori oleh Noto Suoneto, VP for International Affairs IBC.

Ketua Dewan Pengawas IBC, Arsjad Rasjid, menyoroti dua momentum penting bagi ASEAN: perlunya memperkuat perdagangan, investasi, dan rantai pasok intra-kawasan sebagai bentuk ketahanan terhadap gejolak global, serta pentingnya membangun confidence dan trust antarnegara melalui sistem kerja sama yang konkret. “Kita ingin mendorong semangat Indonesia Incorporated di mana pelaku usaha, pakar, dan pembuat kebijakan berkolaborasi demi pertumbuhan ekonomi. Semangat ini harus terus digaungkan di level ASEAN,” ujar Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Selasa (28/10/2025).

CEO IBC, Sofyan Djalil, menambahkan bahwa hasil dialog ini akan dibawa ke Indonesia Economic Summit pada Februari 2026. “Pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN penting bagi Indonesia,” katanya.

Tan Sri Rebecca menekankan urgensi penyederhanaan proses bisnis untuk meningkatkan daya saing regional. Ia juga menggarisbawahi dua inisiatif utama di bawah keketuaan Malaysia: ASEAN Business Entity (ABE) yang mempermudah ekspansi antarnegara dan pembentukan ASEAN Supply Chain Coordination Council guna memperkuat ketahanan rantai pasok kawasan.

Sementara itu, Mari Elka Pangestu menjelaskan pembentukan ASEAN Geoeconomic Task Force (AGTF), yang bertujuan memberikan rekomendasi strategis bagi para pemimpin ASEAN dalam menghadapi tantangan geopolitik dan geoekonomi. Ia bersama Tan Sri Rebecca juga mengapresiasi langkah historis di mana Menteri Luar Negeri dan Menteri Ekonomi ASEAN untuk pertama kalinya duduk bersama dalam satu forum setelah lebih dari dua dekade.

Dialog ini juga menjadi wadah bagi anggota IBC untuk berbagi pengalaman. Chairman Sinar Mas Telecommunications and Technology, Franky Oesman Widjaja, menyoroti pentingnya akselerasi infrastruktur digital melalui kolaborasi XL Axiata dan Smartfren yang kini bergabung menjadi XLSmart. Country Director ParagonCorp Malaysia, Zaireen Ayu Ibrahim, menambahkan pentingnya dukungan terhadap inovasi dan pengurangan hambatan perdagangan bagi perusahaan yang menggandeng industri lokal.

Jose Ma. “Joey” Concepcion III, Chairman ASEAN-BAC 2026, menegaskan bahwa kepemimpinan Filipina akan fokus pada penguatan UMKM, joint-investment sektor pertanian, dan pemberdayaan kewirausahaan muda. Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ceferino S. Rodolfo, juga menilai pertemuan informal semacam ini penting sebagai wadah aspirasi pelaku industri jelang kepemimpinan ASEAN 2026.

Konsep ASEAN Incorporated yang menekankan kolaborasi lintas sektor ini akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun bertepatan dengan KTT ASEAN, dan menjadi bagian penting dalam Indonesia Economic Summit 2026 mendatang.

0 comments

    Leave a Reply