HUT Bhayangkara, Kapolri Paparkan Kinerja Polri dari Tangkap Preman hingga Tanam Jagung | IVoox Indonesia

July 8, 2025

HUT Bhayangkara, Kapolri Paparkan Kinerja Polri dari Tangkap Preman hingga Tanam Jagung

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Tangkapan layar - Siaran langsung Div Humas Polri - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan kata sambutan dalam HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). ANTARA/Walda Marison/pri.

IVOOX.id – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan jajarannya telah menangkap 13.438 preman yang kerap beraksi di kawasan perindustrian selama 2025.

Hal tersebut dilakukan lantaran preman-preman tersebut kerap meresahkan para pelaku usaha dan berdampak pada tersendatnya roda perekonomian di beberapa daerah.

"Polri telah melaksanakan Operasi Pekat 2025 di seluruh Indonesia, khususnya pada wilayah industri, sehingga berhasil mengamankan 13.438 pelaku premanisme," kata Listyo saat berpidato dalam acara HUT Ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025), dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan dari seluruh preman yang telah ditangkap, tidak semua dijadikan tersangka. Tercatat ada 3.382 ditetapkan sebagai tersangka, dan sisanya dibina dengan pihak Dinas Sosial pemerintah daerah setempat.

Berkat penangkapan para preman tersebut, Listyo meyakini saat ini aktivitas industri di beberapa daerah telah berjalan dengan kondusif.

Masyarakat pun, kata dia, dinilai puas dengan kinerja polisi dalam meringkus komplotan preman tersebut.

"Berdasarkan survei indikator, 67 persen masyarakat puas terhadap operasi ini," kata Listyo.

Walau telah mendapatkan kepuasan masyarakat, Listyo memastikan operasi penindakan preman di kawasan industri tidak akan berhenti sampai di sini.

Dia memastikan pihaknya akan terus menjalankan operasi tersebut demi terciptanya situasi yang kondusif di kawasan industri. Pihaknya juga akan selalu terbuka kepada masyarakat yang ingin melaporkan aksi premanisme di lingkungan tempat tinggalnya.

Kapolri juga mengatakan bahwa Polri sukses menangani sebanyak 23.456 perkara tindak pidana penyalahgunaan narkoba.

Penanganan puluhan ribu kasus tersebut merupakan hasil kerja sama antara Polri dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) dan bersama kementerian terkait.

"Polri berhasil melakukan penegakan hukum terhadap 23.456 perkara yang melibatkan 32.403 tersangka," kata Kapolri.

Dikemukakan Kapolri, total barang bukti berbagai jenis narkoba yang berhasil disita bernilai Rp 6,97 triliun.

"(Penanganan 23.456 perkara) menyelamatkan 35,7 juta jiwa," katanya.

Selain penegakan hukum, lanjut dia, Polri juga mengidentifikasi 325 kampung narkoba dan mentransformasi 145 di antaranya menjadi kampung bebas dari narkoba.

Langkah-langkah lain yang telah dilakukan Polri adalah melaksanakan kampanye antinarkoba, merehabilitasi 1.543 korban penyalahgunaan narkoba, dan memproses 11 perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berkaitan dengan tindak pidana narkoba.

"Serta menyita aset senilai Rp162,32 miliar," imbuh Kapolri.

Listyo juga mengatakan bahwa Polri sukses menuntaskan 1.297 perkara judi online (daring).

“Melalui Desk Pemberantasan Perjudian Daring, Polri melakukan penegakan hukum terhadap 1.297 perkara yang melibatkan 1.492 tersangka,” kata Kapolri.

Dalam pengungkapan ribuan kasus tersebut, kata dia, barang bukti senilai Rp 922,53 miliar berhasil disita serta mengajukan pemblokiran judi online sebanyak 186.713 kasus.

Tidak hanya menangani masalah judi online saja, Kapolri mengatakan bahwa Polri juga memproses 13 perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berkaitan dengan judi online.

Lebih lanjut, Kapolri mengatakan bahwa Polri juga membentuk struktur organisasi Direktorat Reserse Siber pada delapan polda.

Pembentukan itu untuk menghadapi perkembangan tantangan kejahatan yang berkaitan dengan siber dan menjamin keamanan ruang siber.

Di sisi lain, Kapolri mengatakan bahwa Polri menargetkan hasil panen raya jagung pada kuartal tiga mencapai 7,5 juta ton.

“Pada kuartal ketiga, kami menargetkan penanaman jagung pada 750 ribu hektare lahan dengan estimasi hasil panen sebesar 3 sampai dengan 7,5 juta ton,” kata Kapolri.

Sementara itu, pada kuartal keempat, Polri menargetkan penanaman jagung pada 1 juta hektare lahan dengan estimasi hasil panen sebesar 4–10 juta ton.

Adapun hingga Juni 2025, Polri berhasil melaksanakan panen raya serentak kuartal pertama dan kedua dengan hasil panen mencapai 2,08–2,5 juta ton.

Kapolri mengatakan, guna menjamin seluruh panen terserap secara optimal, Polri bersama stakeholder terkait menjalin kerja sama ekspor 20 ribu ton jagung yang dilakukan secara bertahap.

“Pada Juni 2025, telah dilakukan ekspor perdana 1.200 ton jagung dari Kalimantan Barat menuju Malaysia serta 6.000 ton jagung dari Nusa Tenggara Barat menuju Filipina,” katanya.

Lebih jauh, Polri bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI dan stakeholder lainnya serta 135.563 kelompok tani, telah mendorong penanaman jagung pada 429.000 hektare lahan.

“Kami juga mengembangkan inovasi bibit unggul, pupuk, dan aplikasi gugus tugas Polri mendukung ketahanan pangan,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Kapolri, Polri memberikan bantuan alat mesin pertanian dan pendampingan teknis pada seluruh tahapan budi daya jagung, membangun 18 gudang pangan Polri, hingga menginisiasi kolaborasi untuk menjadikan kooperasi sebagai garda terdepan.

Adapun untuk mendukung program ketahanan pangan, Polri telah menjalankan program pekarangan pangan bergizi dan pemanfaatan lahan produktif guna mengoptimalkan lahan yang belum terkelola, pengawasan distribusi bantuan pemerintah, dan hasil panen agar tepat sasaran.

Selain itu, Polri juga meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan pendampingan dalam hal pertanian.

“Rekrutmen 593 personel Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) serta optimalisasi peran Bhabinkamtibmas dan Bintara Penggerak Ketahanan Pangan sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan,” kata Kapolri.

0 comments

    Leave a Reply