Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Terapkan Prokes Ketat | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta Terapkan Prokes Ketat

tatap muka
Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan kapasitas dalam ruangan maksimum 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

IVOOX.id, Jakarta - Hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMKN 2 di Jalan Baru III, Gambir, Jakarta Pusat Rabu (7/4) berjalan dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.

"Hasil monitoringnya alhamdulillah sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua sudah dilaksanakan dengan baik," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma meninjau uji coba di SMKN 2 Jakarta.

Dhany menjelaskan bahwa terdapat 10 sekolah di Jakarta Pusat mulai melakukan uji coba belajar tatap muka.

Baca juga: DKI Siapkan Uji Coba Sekolah Tatap Muka Secara Terbatas

Kesepuluh sekolah ini menjadi percontohan, baik dari segi protokol kesehatan, maupun kurikulum untuk diterapkan di sekolah lainnya saat memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022.

Dari hasil peninjauannya, Dhany menjelaskan bahwa protokol kesehatan di SMKN 2 Jakarta telah diterapkan, dari mulai siswa diwajibkan sarapan dari rumah, membawa bekal, menggunakan masker dan pencuci tangan (hand sanitizer), pengecekan suhu saat masuk sekolah, mencuci tangan hingga pengaturan jarak tempat duduk antarsiswa.

"Di dalam kelas tidak terlalu banyak, rata-rata hanya 9 orang dari setiap kelas. Sisanya dilakukan melalui daring," kata dia.

Salah satu siswi SMKN 2 Jakarta, Siti Alya (17), mengaku senang dan antusias di hari pertama ia masuk sekolah. Ia pun langsung masuk di kelas praktik pembelajaran komputer akuntansi.

Siti yang juga siswa kelas XII Akuntansi Keuangan dan Lembaga ini mengaku lebih senang belajar tatap muka daripada belajar daring jarak jauh.

"Dari rumah terkadang kurang paham apa yang dipelajari. Kalau sekolah seperti ini harapannya pembelajaran bisa tersampaikan dan bisa menguasai materi," kata Siti.

0 comments

    Leave a Reply