Hari ini, Pergerakan IHSG Diprediksi Masih Dibayangi Penurunan

iVOOXid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan masih dibayangi oleh penurunan di perdagangan Rabu (11/10/2017) ini. Akan tetapi, IHSG mash berpotensi naik sebelum memasuki area jenuh beli.
“Aksi jual diprediksi masih membayangi indeks. Tetapi aksi beli terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua pilihan akan membuat IHSG bertahan dari penurunan,†ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Rabu (11/10/2017).
Yuganur mengemukakan, pergerakan IHSG hingga kini masih mampu bertahan di atas titik support 5.840. Jika momentum tersebut berlanjut dan dapat terus dipertahankan di atas 5.923, maka IHSG kemungkinan baka bergerak di atas level psikologis 6.000.
Secara teknikal, demikian Yuganur, IHSG masih memiliki ruang untuk bergerak naik sebelum memasuki area jenuh beli. Kendati demikian, indeks masih akan terus dibayangi oleh penurunan akibat kemungkinan berlanjutnya aksi jual yang dilakukan pelaku pasar.
Yuganur berpendapat, jika pergerakan IHSG masih dibayangi aksi jual, maka para pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengakumulasi saham-saham pilihan.
Adapun saham-saham yang layak dicermati untuk diakumulasi ketika terjadi maraknya aksi jual adalah saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Yuganur mengungkapkan, SRIL boleh dibeli pada harga Rp356-346 per unit tetapi harus cutloss di level Rp338 per unit. Saham produsen tekstil ini diprediksi bakal menembus kisaran harga Rp378-420 per unit.
TLKM juga bisa diakumulasi pada kisaran Rp4.490-4.410 per unit, tetapi harus buru-buru dilepas pada posisi Rp4.320 per unit. Saham operator telkomunikasi terbesar di Indonesia ini diperkirakan berpeluang mencapai kisaran harga Rp4.760-4.860 per unit.
PTPP cukup baik dikoleksi pada rentang harga Rp2.540-2.420 per unit. Saham BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini harus dijual ketika harganya menyentuh Rp2.320 per unit. Kendati demikiah, PTPP berpotensi menembus kisaran harga Rp2.740-2.920 per unit.
“Sementara, INCO boleh diakumulasi pada kisaran harga Rp2.840-2.720 per unit, tetapi harus dijual ketika menembus level Rp2.620 per unit. Harga saham produsen nikel tersebut berpeluang menembus kisaran harga Rp3.240-3.340 per unit.[abr]

0 comments