Hari ini, IHSG Diprediksi Naik ke Posisi 5.745

iVOOXid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bakal menguat dan menyentuh titik resistensi psikologis di posisi 5.745 setelah kemarin ditutup turun tipis ke level 5.712.
“Penurunan IHSG pada sesi penutupan perdagangan kemarin sangat tipis jika dibandingkan dengan posisi pada sesi penutupan perdagangan akhir pekan lalu di 5.716,†ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/05/2017).
Itu artinya, demikian Yuganur, aksi jual yang dilakukan sebagian pelaku pasar untuk terus menekan indeks gagal dilaksanakan akibat adanya sebagian pelaku pasar lainnya yang tetap memborong saham-saham berkapitalisasi besar dan saham-saham lapis kedua pilihan.
Yuganur mengemukakan, para pelaku pasar yang memborong saham-saham berkapitalisasi besar dan saham-saham lapis kedua pilihan berpotensi untuk mencetak titik support baru di posisi 5.745 karena mereka terus mendukung siklus kenaikan indeks berikutnya untuk mencapai titik tertinggi baru.
Karena itu, menurut Yuganur, potensi pembalikan arah pergerakan indeks yang cenderung menguat pada perdagangan hari ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Indonesia Tbk (ASII), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
BBRI, ASII dan ADHI saat ini sedang mengalami tren perbaikan harga dalam jangka pendek dan menengah. Kondisi tersebut mengakibatkan BBRI menjadi menarik diakumulasi sehingga harganya diprediksi dapat mencapai kisaran Rp14.550-14.850 per unit. Tren perbaikan harga yang dapat dijadikan peluang untuk trading juga membuat harga ASII dan ADHI masing-masing berpotensi mencapai Rp8.950-9.250 per unit dan Rp2.650 per unit.
Sementara itu, penurunan harga komoditas di pasar global dalam 10 tahun terakhir ini dan valuasi sektor komoditas yang sudah cukup murah saat ini membuat LSIP menjadi menarik untuk dikoleksi pelaku pasar. Harga saham produsen minyak sawit mentah (CPO) ini bahkan diprediksi bakal terus merangkak naik ke kisaran Rp1.620-1.720 per unit.[abr]

0 comments