Hari ini, IHSG Diprediksi Bakal Sentuh Level Resistensi 5.650

iVOOXid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak hingga menyentuh titik resistensi di level 5.650 pada perdagangan Selasa (18/04/2017) setelah kemarin ditutup turun di posisi 5.577.
“Aksi beli sebagian pelaku pasar terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan saham-saham lapis kedua diyakini masih mampu menahan penurunan IHSG lebih lanjut. Penurunan itu disebabkan oleh aksi beli sebagian pelaku pasar lainnya yang mencemaskan fluktuasi bursa saham regional,†papar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Selasa (18/04/2017)
Yuganur mengemukakan, aksi beli yang dilakukan pelaku pasar pada perdagangan hari ini diharapkan dapat menopang pergerakan IHSG untuk kembali bergerak naik serta melakukan reli ke titik resistensi terdekatnya di level 5.650.
Karena itu, demikian Yuganur, para pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengakumulasi saham-saham PT Bank Jabar-Banten Tbk (BJBR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Yuganur mengungkapkan, BJBR boleh dibeli di kisaran harga Rp2.100-1.950 per unit karena diprediksi bakal menyentuh Rp2.500 per unit. Tetapi jika harganya turun hingga Rp1.875, pelaku pasar disarankan untuk cut loss.
ASII juga cukup logis untuk dikoleks pada kisaran harga Rp8.525-8.425 per unit, tetapi disarankan untuk cut loss di harga Rp8.325 per unit. Saham distributor mobil dan motor terbesar di Indonesia itu diperkirakan akan mencapai harga Rp8.900 per unit.
ADRO sangat baik diakumulasi pada rentang harga Rp1.850-1.750 per unit. Pasalnya, harga saham produsen batu bara terkemuka di Indonesia itu diprediksi akan mencapai Rp2.050-2.150 per unit. Tetapi jika harganya terus turun hingga Rp1.695 per unit, maka pelaku pasar disarankan untuk mengambil posisi cut loss.
Sementara itu, WIKA boleh dibeli pada kisaran harga Rp2.320-2.220 per unit. Pasalnya, harga saham BUMN karya tersebut diperkirakan dapat menembus Rp2.600 per unit. Akan tetapi, pelaku pasar disarankan untuk cut loss jika harganya terpuruk mencapai Rp2.170 per unit.[abr]

0 comments