Hari ini, IHSG Diprediksi Bakal Lanjutkan Kenaikan ke 5.730

iVOOXid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan melanjutkan kenaikan menuju titik resistensi terdekat 5.730 pada perdagangan Jumat (05/05/2017), setelah kemarin ditutup pada level 5.669,44.
“Aksi jual yang dilakukan oleh sebagian pelaku pasar yang berupaya menekan pergerakan IHSG mengalami kegagalan terus karena sebagian pelaku pasar lainnya melakukan aksi beli secara agresif terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan saham-saham lapis kedua,†ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Jumat (05/05/2017).
Yuganur mengemukakan, selain sebagai titik resistensi terdekat, level 5.730 tersebut juga boleh dikatakan sebagai titik all time high level. Jika level tersebut tercapai, maka IHSG akan terus melanjutkan kenaikannya menuju level psikologis berikutnya di level 5.800.
Dengan adanya potensi kenaikan lanjutan pada perdagangan hari ini, demikian Yuganur, maka para pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengakumulasi saham-saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
BBNI, PGAS dan PTPP saat ini secara teknikal sedang mengalami pola perbaikan tren harga dalam jangka pendek dan menengah. Kondisi tersebut merupakan sinyal bagi ketiga saham tersebut untuk melanjutkan kenaikan harga kedepan.
BBNI cukup menarik diakumulasi karena harga saham perusahaan bank BUMN tersebut diperkirakan bakal melejit ke kisaran Rp6.675-6.975 per unit. PGAS juga cukup bagus untuk dikoleksi karena harga saham emiten berkapitalisasi besar ini berpotensi mencapai Rp2.500-2.850 per unit. Hal yang sama juga terjadi pada PTPP yang harganya berpotensi mencapai Rp3.050-3.250 per unit.
Sementara itu, kondisi harga komoditas global yang telah berada di level terendah dalam 10 tahun belakangan ini serta valuasi sektor pertambangan yang sudah cukup murah saat ini membuat INDY menjadi menarik untuk diakumulasi. Pasalnya, harga saham perusahaan pertambangan ini berpotensi mencapai kisaran Rp1.020-1.200 per unit.[abr]

0 comments