Harga Tinggi Bank Permata Bikin Investor Tak Tertarik: Pengamat | IVoox Indonesia

December 23, 2025

Harga Tinggi Bank Permata Bikin Investor Tak Tertarik: Pengamat

bank-permata

IVOOX.id, Jakarta - Penetapan harga saham yang terlalu tinggi dapat membuat Bank Permata (BNLI), yang ditawarkan untuk diakuisisi, tidak menarik bagi calon investor.

IVOOX.id, Jakarta - Penetapan harga saham yang terlalu tinggi dapat membuat Bank Permata (BNLI), yang ditawarkan untuk diakuisisi, tidak menarik bagi calon investor.

Equity Fund Manager PT Majoris Asset Managemen, Halimas Tansil, menuturkan bahwa saat ini harga saham BNLI jika mengacu pada PBV masih dalam batas normal, yakni dengan rentang PBV 1,55-1,7x. PBV (Price Book Value) adalah penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan.

"Mungkin secara historis, kira-kira PBV 1,7x. Kalau pun deal, 1,7x itu harga yang bisa diterima pasar," ujar Halimas melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/11).

Namun, tambahnya, jika PBV lebih dari 1,7x, dapat dikatakan saham BNLI terlalu mahal atau overprice.

"Saya pikir rentangnya di antara 1,5 sampai 1,7x. Kalau lebih dari itu, jika tak ada yang spesial, saya pikir terlalu mahal," katanya.

Halimas menuturkan bahwa pembelian saham BNLI masih tarik ulur karena ketidakcocokan harga. Hal itu pernah terjadi pada Bank Mandiri yang pernah berminat membelinya beberapa bulan lalu namun batal, bisa jadi karena harga yang terlalu mahal.

Itu artinya, kedua pemegang saham pengendali, yakni Standard Chartered dan Astra International (ASII), sepertinya harus hati-hati dalam menetapkan harga.

Harga yang terlalu mahal bisa membuat Bank Permata tidak lagi menarik, apalagi performa Bank Permata sejauh ini belum stabil.

Pada akhir 2016, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Permata pernah mencapai 8,8 persen.

Meskipun mencatatkan net profit cukup tinggi pada 2016 sebesar Rp6,49 triliun, di periode berikutnya laba Bank Permata anjlok drastis menjadi Rp7,48 miliar meski pada 2018 mulai naik di angka Rp9,26 miliar.

"Iya, sudah hampir setahun tapi tidak jadi-jadi. So far yang mundur ngomongnya harganya tidak cocok. Saya tidak tahu bagaimana persisnya pembicaraan mereka, tapi selalu tidak cocoknya di harga,"ujar Halimas, dikutip Antara.

0 comments

    Leave a Reply