Harga Tiket Pesawat ke Aceh Tembus Rp8 Juta, Kadin Koordinasi dengan INACA untuk Jaga Keterjangkauan Tarif | IVoox Indonesia

December 21, 2025

Harga Tiket Pesawat ke Aceh Tembus Rp8 Juta, Kadin Koordinasi dengan INACA untuk Jaga Keterjangkauan Tarif

Bandara Rembele di Redelong, Bener Meriah, Aceh
Ilustrasi - Bandara Rembele di Redelong, Bener Meriah, Aceh (Antara/Said)

IVOOX.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia angkat bicara mengenai lonjakan harga tiket pesawat di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, yang dilaporkan mencapai hingga Rp8 juta untuk rute Bener Meriah-Banda Aceh pada masa bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh Tenggara, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Kadin Indonesia Carmelita Hartoto, menegaskan bahwa kelancaran pergerakan masyarakat dan layanan kemanusiaan harus menjadi prioritas semua pihak.

“Kami menyampaikan keprihatinan atas laporan kenaikan harga tiket pesawat pada sejumlah rute di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Aceh. Dalam situasi darurat bencana, akses dan mobilitas masyarakat, relawan, logistik, serta tenaga medis merupakan prioritas yang harus dijaga kelancarannya oleh seluruh pemangku kepentingan,” ujar Carmelita dalam siaran pers yang diterima ivoox.id, Rabu (03/12/2025).

Carmelita mengatakan bahwa keterjangkauan harga tiket pesawat tetap harus diupayakan, terutama saat kebutuhan pergerakan meningkat.

“Karena itu, seluruh pihak perlu bersama-sama mengupayakan layanan transportasi yang tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Carmelita.

Kadin Indonesia lanjut Carmelita, menyampaikan bahwa pemantauan terhadap dinamika tarif penerbangan di Aceh sedang dilakukan. Informasi lapangan disebut akan terus diperbarui melalui koordinasi dengan Kadin Provinsi Aceh.

“Sebagai respons atas perkembangan ini, kami akan terus memantau dinamika tarif di Aceh dengan menerima masukan langsung dari Kadin Aceh,” ujar Carmelita.

Selain memantau, Kadin kata Carmelita juga mulai melakukan koordinasi dengan para pelaku industri penerbangan. Upaya ini ditempuh melalui asosiasi Indonesia National Air Carriers Association (INACA) untuk memastikan adanya komunikasi konstruktif dengan maskapai.

“Kami berupaya untuk berkoordinasi dengan para pengusaha maskapai melalui INACA. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan adanya komunikasi yang konstruktif untuk memberikan layanan sebaik-baiknya kepada masyarakat di tengah situasi darurat ini,” kata Carmelita.

Carmelita menambahkan bahwa Kadin Indonesia berkomitmen mendukung percepatan pemulihan di wilayah terdampak. Komitmen ini mencakup dukungan terhadap kelancaran pergerakan masyarakat, relawan, tenaga medis, serta distribusi logistik, tidak hanya di Aceh tetapi juga di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

“Kadin Indonesia berkomitmen mendukung upaya percepatan pemulihan kondisi di Aceh, Sumatra Utara, maupun Sumatra Barat,” katanya.

Pemprov Aceh juga Protes Soal Harga Tiket

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dapat menangani secara serius terkait mahalnya harga tiket pesawat di bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah saat musibah bencana banjir dan longsor.

"Semoga ada tindakan serius dari Kemenhub," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal saat dimintai tanggapannya, di Banda Aceh, Rabu (3/12/2025), dikutip dari Antara.

Sebelumnya, viral sebuah informasi dari salah seorang penumpang terkait tingginya harga tiket pesawat Susi Air dan Wings Air untuk rute bandara Rembele Bener Meriah menuju Kualanamu Sumatera Utara, serta dari Rembele ke bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar.

Untuk pesawat Wings Air dari Rembele ke Kualanamu mencapai Rp3,5 juta per orang. Kemudian, untuk pesawat Susi Air yang menggunakan sistem carter harganya mencapai Rp8 juta dari Rembele ke bandara SIM di Aceh Besar.

Terkait informasi tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, dan sedang ditelusuri bagaimana permasalahannya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenhub khususnya Ditjen Perhubungan Udara. Mereka sedang meneliti terkait hal ini," ujarnya.

Sejauh ini, Dishub Aceh belum menerima informasi terkait hasil yang telah dilakukan Kemenhub. Diharapkan permasalahan itu mendapat perhatian karena Aceh sedang dilanda musibah besar.

"Mereka sedang meneliti. Kita tunggu saja hasilnya. Semoga ada tindakan serius," kata Faisal.

Sebagai informasi, 18 kabupaten/kota di Aceh sedang ditimpa musibah banjir bandang hingga longsor. Termasuk wilayah dataran tinggi Aceh seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.

Bahkan hingga hari ini, Kabupaten Bener Meriah masih menjadi salah satu daerah yang terisolir pasca bencana. Hal itu dikarenakan akses jalur darat menuju baik jalan maupun jembatan lumpuh total, dan masih dalam tahapan penanganan tim tanggap darurat bencana Aceh.

0 comments

    Leave a Reply