November 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Tertinggi Rp 439 Ribu, Erick Thohir Beber 2 Cara Dapatkan Vaksin Virus Corona dari Bio Farma

IVOOX.id, Jakarta - Harga tertinggi Rp 439 ribu, Erick Thohir beber 2 cara dapatkan vaksin Virus Corona dari Bio Farma.

Diketahui, uji klinis tahap 3 vaksin covid-19 dari Sinovac bekerjasama dengan Bio Farma sedang berlangsung di Jawa Barat.

Akhir 2020, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan vaksin Virus Corona tersebut akan siap untuk masyarakat.

Dijadwalkan, awal 2021 penyuntikan massal vaksin covid-19 akan dilakukan di Indonesia.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN), Erick Thohir, memastikan Bio Farma mampu memproduksi vaksin virus corona atau Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun di akhir 2020.

Targetnya, pelaksanaan vaksin massal bisa dilakukan pada akhir tahun 2020.

Vaksin virus corona tersebut sebagian berasal dari bulk vaksin yang didatangkan dari Sinovac China.

Erick Thohir mengatakan, vaksinasi dilakukan dengan dua skema cara mendapatkan vaksin Covid-19 dari pemerintah.

Yakni melalui bantuan pemerintah dan vaksin secara mandiri atau berbayar.

"Tapi bukan berarti yang bayar didahulukan dari yang gratis, bukan.

Nanti ada sinkronisasi jadwal data, jadi bukan juga diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, tapi pemerintah punya gratis," ucap Erick Thohir.

Erick sempat membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.

Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.

“Memang harga yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, tapi di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi ada penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick Thohir.

Sementara jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000 ( harga vaksin Covid-19).

Pemilik Mahaka Media ini menyampaikan, bahwa pemerintah merencanakan untuk memberikan vaksin Covid-19 secara gratis pada 2021.

"Nanti ada istilahnya vaksin gratis secara massal yang diharapkan bisa di awal tahun depan," ujar Erick.

Rencananya, kata Erick Thohir, vaksin gratis untuk masyarakat menggunakan anggaran APBN dengan menggunakan data BPJS Kesehatan sebagai dasar pemberian vaksin.

Kendati demikian, lanjut dia, dalam rangka mengurangi beban APBN yang mengalami pelebaran defisit, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bisa membayar vaksin mandiri bagi yang mampu.

"Kalau dilihat dari data-data ekonomi, pemasukan kepada negara cukup rentan.

Nah kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat juga bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu," ucap Erick Thohir.

Erick Thohir menyampaikan sebanyak 1,5 juta tenaga medis menjadi prioritas penerima vaksin.

Jumlah itu masih dalam hitungan estimasi.

Pihaknya masih terus dikonsolidasi dengan IDI, PPNI, serta Ikatan Bidan Indonesia.

"1,5 juta ini harus dipastikan dapat vaksin duluan, karena mereka yang terdepan melakukan imunisasi atau vaksinasi massal," ujar Erick Thohir.

Ia mengatakan data dari IDI dan PPNI penting untuk memastikan tim medis terdepan yang menjadi prioritas.

"Kita minta masukan IDI supaya jangan sampai salah konsolidasi data, termasuk perawat.

Kalau nanti bahan baku sudah bisa diproduksi, kita masukan dalam skala prioritas yang menjadi garda terdepan," papar Erick.

Ia mengatakan tenaga medis itu menjadi kekuatan Indonesia untuk melakukan imunisasi atau vaksinasi massal pada awal tahun depan atau akhir tahun 2020.

"Tadi dapat masukan kriteria dokter dan perawat, karena ada macam-macam dokter, ada dokter paru, jantung, dan lain-lain," kata Erick Thohir.

Jadi Mudah Ngantuk

Pada tahap tiga uji klinis vaksin covid-19 buatan Sinovac yang dilakukan beberapa hari lalu.

Satu diantara relawan yang ikut disuntik adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disuntik vaksin Sinovac.

Kini ia merasakan mudah mengantuk akibat disuntik vaksin tersebut.

Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya menjadi relawan uji klinis tahap tiga vaksin covid-19 Sinovac.

Ia menjalani penyuntikan dosis pertama di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020).

Setelah disuntik, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku mengalami pegal-pegal dan mudah mengantuk.

"Lagi gampang ngantuk itu aja. Di luar itu enggak ada kendala-kendala fisik.

Pegal hanya awal di lima menit, tapi udah dua hari bada (setelah) Maghrib rada-rada ngantuk," terang Ridwan Kamil dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Senin (31/8/2020).

Ridwan Kamil berharap apa yang ia rasakan bukan merupakan efek dari penyuntikan vaksin.

Meski demikian, ia tetap melaporkan perubahan kebiasaan yang dialaminya demi kelancaran uji klinis vaksin Sinovac.

"Tapi mudah-mudahan bukan karena faktor vaksin, tapi tetap perubahan itu harus saya laporkan," ujarnya.

Ridwan Kamil menambahkan, setelah mengikuti penyuntikan vaksin dosis pertama dirinya tidak mengurangi kegiatan.

Namun lebih pada memilih jenis kegiatan dan menghindari melakukan sesuatu yang mempunyai risiko motorik tinggi.

Hal itu dilakukan tentunya untuk mengurangi kemungkinan terserang penyakit.

Sementara itu, Rani, relawan uji klinis vaksin covid-19 mengatakan bahwa dirinya juga mengalami pegal dan mengantuk setelah disuntik vaksin dosis pertama.

Bahkan di hari kedua pasca penyuntikan, Rani merasa menggigil, tetapi hasil pengecekan suhu menunjukkan dirinya tidak demam.

"Terus besoknya agak menggigil tapi enggak demam, pas cek suhu tubuh 36 derajat celcius, jadi saya tidak minum obat selama 14 hari," kata Rani melansir video di kanal YouTube Kompastv, Minggu (30/8/2020).

Sedangkan setelah penyuntikan vaksin dosis kedua, Rani merasakan denyut jantungnya berdebar lebih cepat, dan di lokasi suntikan sedikit membengkak.

Di sisi lain, Ferry Achmad yang juga relawan uji klinis vaksin menyatakan dirinya tidak merasakan gejala perubahan apapun selama 14 hari setelah penyuntikan vaksin dosis pertama.

0 comments

    Leave a Reply