October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Minyak Tutup Pekan Dengan Lonjakan Tajam

IVOOX.id, New York - Harga minyak melonjak lagi pada hari Jumat atau Sabtu (4/4) dinihari WIB di New York, dengan harapan bahwa kesepakatan pengurangan produksi akan segera tercapai setelah OPEC dan sekutu-sekutunya mengumumkan mereka akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Senin (6/4), dan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan mengatakan ingin melihat aksi global terhadap pemotongan sekitar 10 juta barel per hari.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS melonjak 11,93%, atau $ 3,02, menjadi menetap di $ 28,34 per barel. Pada sesi tinggi, WTI naik lebih dari 12% hingga diperdagangkan pada $ 28,56. Untuk minggu ini WTI naik 31,7% dalam minggu terbaiknya pada rekor kembali ke awal kontrak pada tahun 1983. Patokan internasional, minyak mentah Brent naik 13,9% menjadi mantap pada $ 34,11 per barel.

Rusia pada awalnya menolak pemotongan tambahan yang diusulkan oleh OPEC pada awal Maret, tetapi Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa Putin mengatakan produksi perlu dipotong sekitar 10 juta barel per hari, tetapi AS juga harus mengambil tindakan.

"Dalam pandangan kami tidak ada pilihan OPEC + yang terlibat, retorika adalah ganti jendela, pasar akan memberikan potongan, dan mereka akan lebih dalam daripada perjanjian OPEC +," kata direktur pelaksana Mizuho Paul Sankey dalam sebuah catatan kepada klien Jumat.

Pada hari Kamis WTI dan Brent membukukan rekor hari terbaik mereka setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada CNBC bahwa ia mengharapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk mengumumkan kesepakatan untuk memangkas produksi minyak sebesar 10 juta hingga 15 juta barel, meskipun tepat detail dari pemotongan masih belum jelas.

WTI naik 24,67% menjadi $ 25,32, sementara Brent naik 21% menjadi $ 29,94.

Tetapi beberapa orang mempertanyakan apakah potongan yang disarankan Trump adalah mungkin, terutama jika AS tidak berpartisipasi. Menurut laporan dari Reuters, pemerintah tidak bermaksud untuk meminta perusahaan-perusahaan A.S. untuk mengurangi produksi.

0 comments

    Leave a Reply