Harga Minyak Naik Pasca Janji OPEC Lanjutkan Pemangkasan Produksi | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Harga Minyak Naik Pasca Janji OPEC Lanjutkan Pemangkasan Produksi

1-22

iVOOXid, Tokyo – Harga minyak mentah Brent London untuk pengiriman September ditutup naik 1,1% atau 55 sen menjadi US$49,15 per barel pada perdagangan Senin (24/07/2017). Demikian diungkapkan Reuters di Tokyo, Selasa (25/07/2017).

Kenaikan tersebut diikuti oleh kenaikan harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangka Amerika Serikat sebesar 0,7% atau 31 sen menjadi US$46,65 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah hari ini terjadi setelah Arab Saudi berjanji membatasi ekspor pada bulan depan dan OPEC meminta beberapa negara anggotanya untuk mematuhi keputusan pemangkasan produksi minyak mentah tersebut.

Langkah yang dilakukan Arab Saudi tersebut untuk membantu mengendalikan kelebihan pasokan minyak di pasar global serta meredakan penurunan harga minyak mentah yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut juga ditopang oleh pernyataan pejabat eksekutif Halliburton yang menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah rig di Amerika Utara melambat. Pernyataan tersebut juga mengakibatkan kegagalan ledakan produksi minyak serpih di Amerika Serikat.

Dalam pertemuan tingkat menteri di St. Petersburg, Rusia, Senin (24/07/2017), Khalid al-Falih, Menteri Energi Saudi, mengatakan bahwa Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan mitra non-OPEC berkomitmen untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi sebanyak 1,8 juta barel per hari (bph). Jika diperlukan, kebijakan ini dapat diberlakukan hingga lewat Maret 2018.

Menteri Saudi menambahkan bahwa negaranya akan membatasi ekspor minyak mentah sebesar 6,6 juta barel per hari pada Agustus, hampir satu juta barel per hari di bawah tingkat tahun lalu.

OPEC juga setuju bahwa Nigeria akan bergabung dalam kesepakatan tersebut dengan membatasi atau mengurangi output-nya dari 1,8 juta bph, setelah stabil pada level tersebut dari 1,7 juta bph baru-baru ini. Nigeria dibebaskan dari pemotongan output tersebut.

Sementara itu, Alexander Novak, Menteri Energi Rusia, mengatakan tambahan 200.000 bph dapat dikeluarkan dari pasar jika kepatuhan terhadap kesepakatan global untuk mengurangi produksi mencapai 100%. Kepatuhan tersebut sudah dilakukan hingga 98% pada bulan lalu.[abr]

0 comments

    Leave a Reply