Harga Minyak Naik Lebih 2%, Terdorong Sentimen Positif China

IVOOX.id, New York - Pasar berspekulasi penurunan harga bisa memicu penurunan produksi dan ditambah stabilnya nilai yuan dan prospek ekspor China mendorong harga minyak naik lebih dari 2 persen pada Kamis atau Jumat (9/8) dinihari WIB.
Patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober naik 1,15 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 57,38 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, setelah mencapai tertinggi sesi di 58,01 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September menguat 1,45 dolar AS atau 2,8 persen menjadi menetap pada 52,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mencapai tingkat tertinggi sesi 52,98 dolar AS per barel.
Harga minyak berbalik naik atau rebound setelah jatuh hampir lima persen ke level terendah sejak Januari pada Rabu (7/8/2019) setelah data menunjukkan peningkatan tak terduga dalam stok minyak mentah AS setelah hampir dua bulan menurun.
Dukungan untuk harga juga datang dari data persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI, turun sekitar 2,9 juta barel dalam sepekan hingga 6 Agustus, kata para pedagang, mengutip data dari perusahaan intelijen pasar Genscape.
Yuan China menguat terhadap dolar AS dan ekspornya secara tak terduga kembali ke pertumbuhan pada Juli karena meningkatnya permintaan global meskipun ada tekanan perdagangan AS. Dolar jatuh 0,2 persen terhadap yuan di pasar luar negeri.
"Rebound harga hari ini di seluruh spektrum energi tampak seperti koreksi normal dari kondisi teknis oversold jangka pendek," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.
"Sementara beberapa tawaran Saudi tentang pembatasan produksi tambahan, pelemahan dolar AS dan peningkatan selera risiko global memfasilitasi reli hari ini, kami tidak melihat ini sebagai awal dari kemajuan berkelanjutan dengan ukuran apa pun."
Laporan bahwa Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, telah memanggil produsen lain untuk membahas penurunan harga minyak mentah telah membantu mendukung pasar, kata para pedagang dan analis.


0 comments