Harga Minyak Mentah Menguat 0,5% di Pasar Berjangka Asia Pagi Ini | IVoox Indonesia

May 16, 2025

Harga Minyak Mentah Menguat 0,5% di Pasar Berjangka Asia Pagi Ini

IEA: Permintaan Minyak Global Bakal Meningkat Tahun 2023

IVOOX.id, Tokyo – Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,5% atau 32 sen menjadi US$66,12 per barel di pasar berjangka Asia pada Jumat (02/02/2018) pagi. Selain itu, harga minyak mentah Brent naik 0,3% atau 19 sen menjadi US$69,84 per barel.

Kenaikan tersebut merupakan kenaikan selama tiga hari berturut-turut setelah sebuah survei menujukkan kepatuhan anggota OPEC dan Rusia yang kuat terhadap rencana pemangkasan pasokan minyak ke pasar global.

Ternyata, hasil survei itu berhasil mengimbangi kecemasan para produsen minyak terhadap penurunan harga minyak ke depan seiring dengan adanya lonjakan produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Survei yang dilakukan Reuters tersebut menggambarkan bahwa produksi minyak OPEC pada Januari 2018 naik dari posisi terendah selama 8 bulan terakhir. Itu karena tingginya produksi minyak Nigeria dan Arab Saudi dalam mengimbangi penurunan produksi Venezuela.

Akan tetapi, kepatuhan seluruh negara anggota OPEC terhadap rencana pengurangan pasokan minyak mentah ke pasar global masih tetap kuat dan berjalan sesuai dengan rencana.

Menurut survei tersebut, produksi minyak OPEC pada Januari 2018 mencapai 32,4 juta barel per hari (bph), atau lebih tinggi 100.000 bph dibandingkan pada Desember 2017. Ke depan, angka produksi sebesar itu akan direvisi turun sebanyak 110.000 bph hingga menyentuh level terendah sejak April 2017.

Menurut survei Reuters tersebut, kepatuhan produsen minyak yang terlibat dalam kesepakatan tersebut untuk memangkas pasokan ke pasar minyak global meningkat menjadi 138% pada Januari 2018 dibandingkan sebesar 137% pafa Desember 2017.

Hal itu menunjukkan, bahwa OPEC dan sekutunya tetap kompak dan komitmen mereka untuk memangkas pasokan minyak mentah ke pasar global tidak goyah. Bahkan, ketika harga minyak sempat mencapai level tertinggi sejak 2014.

Kekompakan OPEC bersama sekutunya tersebut telah menarik perhatian pelaku pasar sehingga mereka tidak mencemaskan kenaikan produksi minyak AS lagi.

“Tingginya komitmen para produsen minyak tersebut mendorong kuatnya kemitraan antara OPEC dengan Rusia dan sekutunya di dalam menjaga harga minimum minyak mentah dunia ke depan,” ujar Greg McKenna, Kepala Strategi Pasar di Bursa Berjangka AxiTrader.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (US Energy Information Agency/EIA) mengungkapkan, produksi minyak mentah AS pada November 2017 mencapai 10 juta bph. Itu adalah untuk yang pertama kalinya sejak 1970. [abr]

0 comments

    Leave a Reply