Harga Minyak Bertahan Positif di pasar Atlantik Utara Setelah Rusia Sebut Bisa Pangkas Produksi

IVOOX.id, New York - Harga minyak naik $2 per barel pada hari Jumat setelah Moskow mengatakan dapat memangkas produksi minyak mentah sebagai tanggapan atas pembatasan harga G7 pada ekspor Rusia, menempatkan pasar di jalur untuk kenaikan minggu kedua.
Minyak mentah Brent naik $2,22, atau 2,7%, menjadi $83,20 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di $79,43 per barel, naik $1,93, atau 2,49%.
Rusia dapat memangkas produksi minyak sebesar 5% -7% pada awal 2023 sebagai tanggapan terhadap pembatasan harga, kantor berita RIA mengutip Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada hari Jumat.
Ekspor minyak Baltik Rusia bisa turun 20% pada Desember dari bulan sebelumnya setelah Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan sanksi dan batasan harga minyak mentah Rusia mulai 5 Desember, menurut perhitungan pedagang dan Reuters.
Badai musim dingin yang dahsyat melanda seluruh wilayah Amerika Serikat, memaksa ribuan pembatalan penerbangan, mengacaukan rencana para pelancong selama apa yang diharapkan menjadi musim liburan yang sibuk.
"Harga minyak mentah lebih tinggi karena pedagang energi fokus pada tanggapan Moskow terhadap pembatasan harga minyak Rusia dan bukan ribuan pembatalan penerbangan yang akan mengganggu perjalanan liburan," kata analis OANDA Edward Moya.
Pada hari Kamis, harga patokan minyak turun karena penerbangan dibatalkan. Badai juga dapat mengganggu rencana pengendara untuk melakukan perjalanan selama Natal dan Tahun Baru, tetapi permintaan minyak pemanas dapat meningkat karena cuaca ekstrem.
“Ketika persediaan minyak mentah AS turun dan badai musim dingin melanda AS, suhu dingin diperkirakan akan meluas ke selatan ke Texas, Florida, dan negara bagian Timur. Permintaan minyak pemanas akan melonjak,” kata Leon Li, seorang analis di CMC Markets.(CNBC)

0 comments