Harga Minyak Berakhir Surut Lagi Karena Stok Minyak AS Melimpah

IVOOX.id, New York - Harga minyak ditutup lebih rendah pada hari Rabu setelah meluncur lebih dari $3 per barel di sesi setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan dan OPEC dan sekutunya bertahan pada kebijakan produksi mereka.
Minyak mentah berjangka Brent turun $2,62, atau 3,1%, menjadi $82,84 per barel sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $2,46, atau 3,1% menjadi menetap di $76,41.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, Administrasi Informasi Energi mengatakan, karena permintaan tetap lemah.
Persediaan minyak mentah naik 4,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Januari menjadi 452,7 juta barel, jauh lebih curam dari kenaikan 0,4 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. Itu adalah pembangunan mingguan keenam berturut-turut, karena pemanfaatan penyulingan menurun dan impor bersih naik.
"Pasar bereaksi terhadap laporan yang mengindikasikan tidak ada permintaan minyak mentah atau bahan bakar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.
Federal Reserve menaikkan target suku bunganya sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu, namun terus menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.
"Inflasi agak mereda tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan yang menandai pengakuan eksplisit atas kemajuan yang dibuat dalam menurunkan laju kenaikan harga dari level tertinggi 40 tahun yang dicapai tahun lalu.
Dolar AS terakhir turun 0,9% hari ini terhadap sekeranjang mata uang di 101,19.
Menteri dari kelompok produsen OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia mempertahankan kebijakan produksi mereka tidak berubah pada hari Rabu.
Produksi minyak OPEC turun pada Januari, karena ekspor Irak turun dan produksi Nigeria tidak pulih, dengan 10 anggota OPEC memompa 920.000 barel per hari (bpd) di bawah volume yang ditargetkan OPEC+, sebuah survei Reuters menemukan.
Kekurangan tersebut lebih besar dari defisit 780.000 bpd pada bulan Desember.
Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri Rusia mengatakan dia memperkirakan permintaan minyak akan meningkat karena aktivitas ekonomi China.(CNBC)

0 comments