Harga Minyak Anjlok Hampir 2%, Dipicu Kenaikan Cadangan AS dan Stimulus Suram | IVoox Indonesia

July 10, 2025

Harga Minyak Anjlok Hampir 2%, Dipicu Kenaikan Cadangan AS dan Stimulus Suram

kilang minyak

IVOOX.id, New York - Harga minyak turun hampir 2% pada hari Rabu atau Kamis (8/10) setelah Presiden AS Donald Trump memupuskan harapan untuk paket stimulus lanjutan untuk meningkatkan ekonomi yang dilanda virus korona dan setelah persediaan minyak mentah AS naik dalam seminggu terakhir.

Minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,15, atau 2,7% menjadi $ 41,51 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup 72 sen, atau 1,8% lebih rendah pada $ 39,95 per barel.

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows pada hari Rabu mengatakan dia tidak optimis bahwa kesepakatan komprehensif dapat dicapai pada bantuan keuangan COVID-19 lebih lanjut dan bahwa pemerintahan Trump mendukung pendekatan yang lebih sedikit demi sedikit.

“Trump menarik diri dari negosiasi bantuan menghasilkan banyak ketidakpastian tentang ekonomi,” kata Harry Tchilinguirian, kepala penelitian komoditas di BNP Paribas.

Harga minyak juga terpukul oleh peningkatan persediaan minyak mentah AS yang sedikit lebih besar dari perkiraan. Persediaan minyak mentah naik 501.000 barel dalam sepekan hingga 2 Oktober menjadi 492,9 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 294.000 barel.

Baik persediaan bensin maupun sulingan turun.

“Ketidakmampuan untuk mengoordinasikan paket stimulus lain berdampak negatif pada sentimen permintaan, tetapi data menunjukkan bahwa kami mungkin memiliki sesuatu untuk didorong,” kata Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging.

Perusahaan energi mengamankan anjungan lepas pantai dan mengevakuasi pekerja pada hari Selasa, beberapa untuk keenam kalinya tahun ini, karena Badai Delta mengancam produksi minyak AS di Teluk Meksiko.

Badai tersebut telah menutup 29% produksi minyak lepas pantai di Teluk, yang menyumbang 17% dari total produksi minyak mentah AS.

Di Norwegia, serikat pekerja Lederne mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan memperluas pemogokan minyak mulai 10 Oktober kecuali kesepakatan upah dapat dicapai. Enam ladang minyak dan gas lepas pantai ditutup pada hari Senin karena pemogokan, memotong kapasitas produksi Norwegia sebesar 8%.(CNBC)



0 comments

    Leave a Reply