Harga Emas Merosot Lagi, Kali Ini Hampir 1%

IVOOX.id, New York - Harga emas memperpanjang kerugian hingga merosot hampir 1% pada hari Jumat karena laporan pekerjaan AS yang menggembirakan meredakan kekhawatiran resesi dan meningkatkan harapan Federal Reserve akan tetap pada jalur pengetatan agresifnya.

Spot gold turun 0,92% menjadi $1.774,97 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,87% menjadi $1.791,1.

"Emas baru-baru ini reli di tengah pemikiran bahwa Fed akan beralih dari hawkish ke dovish. Tetapi data pekerjaan menunjukkan ekonomi AS kuat dan ini dapat mendorong The Fed untuk lebih agresif, yang bukan merupakan cerita yang bagus untuk emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Lingkungan suku bunga tinggi merugikan emas karena tidak menghasilkan bunga.

Pengusaha AS mempekerjakan jauh lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada bulan Juli, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah sebelum pandemi sebesar 3,5%.

Gambaran ketenagakerjaan yang positif memberi Fed ruang lingkup lebih lanjut untuk kenaikan suku bunga di masa depan tanpa mengambil risiko membawa ekonomi ke dalam resesi, dan kenaikan emas kemungkinan akan dibatasi pada $ 1.800, Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money, mengatakan dalam sebuah catatan. %, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sementara imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikannya setelah data tersebut.

Di sisi fisik, premi emas di China naik minggu ini karena permintaan safe-haven yang didorong oleh meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas Taiwan.

“Jika ada pop-up dalam masalah geo-politik, maka ini akan membantu emas, tetapi itu tidak akan menjadi reli yang berkelanjutan ... Katalisator berikutnya untuk harga emas adalah cetakan CPI AS yang keluar minggu depan. ,” tambah Melek mengacu pada harga konsumen.(CNBC)