Harga Emas di Perdagangan Asia Naik Saat Investor Buru Logam Mulia Karena Corona Beijing

IVOOX.id, Singapura - Harga emas naik pada Senin (15/6) pagi karena dolar AS melemah dan kekhawatiran gelombang kedua coronavirus di Beijing mendorong investor untuk mencari logam safe-haven.

Spot gold naik 0,2% pada $ 1,733.45 per ounce, pada 0038 GMT.

Emas berjangka AS naik 0,2% menjadi $ 1,740,90 per ounce.

Pekan lalu, emas mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak April.

Indeks dolar turun 0,2% terhadap saingannya, membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya.

Setelah berminggu-minggu dengan hampir tidak ada infeksi virus korona baru, Beijing telah mencatat lusinan kasus baru dalam beberapa hari terakhir, semua terkait dengan pasar makanan grosir utama, meningkatkan kekhawatiran tentang kebangkitan penyakit.

Kasus-kasus virus korona baru dan rawat inap dalam jumlah yang tercatat menyapu lebih banyak negara bagian A.S., termasuk Florida dan Texas.

Federal Reserve memperkirakan keuangan rumah tangga dan neraca bisnis akan mengalami "kerapuhan yang terus-menerus" sebagai akibat goncangan aktivitas ekonomi yang timbul dari pandemi, bank sentral mengatakan dalam sebuah laporan kepada Kongres pada hari Jumat.

SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,1% menjadi 1.136,22 ton pada hari Jumat.

Hedge fund dan manajer uang memotong posisi bullish mereka dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam sepekan hingga 9 Juni, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada hari Jumat.

Di sisi fisik, permintaan emas di India minggu lalu lesu bahkan ketika toko dibuka kembali, sementara Bangladesh mengumumkan rencana untuk menarik pajak impor.

Palladium stabil di $ 1,917.90 per ounce, sementara perak naik 0,4% menjadi $ 17,52 dan platinum naik 0,8% menjadi $ 812,20.(CNBC)