Harga Emas Berjangka Cetak Rekor Tertinggi Lagi

IVOOX.id, Jakarta - Harga emas berjangka mencapai level tertinggi dalam hampir enam tahun pada hari Jumat (21/6/2019), didukung oleh ekspektasi kebijakan moneter yang lebih mudah di AS.
Emas berjangka diperdagangkan setinggi US$1.415,40 per ounce sebelum memangkas kenaikan tersebut. Futures saat ini diperdagangkan pada US$1.401,6.
Awal pekan ini, Federal Reserve membuka pintu bagi kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, mengirimkan imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun di bawah 2%, level psikologis utama, untuk pertama kalinya sejak November 2016.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang, berada di 96.687 setelah menyentuh level di atas 97,6 pada awal pekan ini.
"Korelasi negatif antara harga emas dan Dolar AS telah mendorong investor menjadi emas di depan segala kelemahan dalam Dolar AS," David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets, mengatakan kepada CNBC dalam email seperti mengutip cnbc.com.
Saat emas menyentuh level tertinggi 5 tahun, satu trader bertaruh reli akan terus berlanjut. "Ketika suku bunga turun, dolar AS kemungkinan akan melemah juga," katanya, seraya menambahkan bahwa kelemahan dalam greenback "dapat diperbesar" dengan pengembalian kebijakan pelonggaran. Selain itu, lanskap geopolitik yang tinggi telah memberikan dorongan safe haven premium dalam harga emas, ia menambahkan.
Dengan emas yang telah mencapai kisaran target akhir tahun perusahaan antara US$1.375 dan US$1.400 per ons, Lennox mengatakan "akan ada kemunduran."
"Harga emas telah pulih dari posisi terendah mereka dan kami pikir kenaikan ini bisa berkelanjutan," tulis ahli strategi di DBS Group Research Singapura dalam sebuah catatan.
"Meningkatnya ketegangan politik, imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan (dolar AS) di ambang pembalikan harus membuat sisa 2019 sangat menarik untuk logam."
Langkah The Fed mengikuti bank sentral utama lainnya yang menunjuk ke stimulus moneter lebih lanjut jika diperlukan. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan awal pekan ini bahwa "stimulus tambahan akan diperlukan" jika situasi ekonomi memburuk dalam beberapa bulan mendatang.
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda juga mengindikasikan pada hari Kamis bahwa bank sentral akan "mempertimbangkan memperluas stimulus tanpa ragu-ragu" - jika ekonomi kehilangan momentum untuk mencapai target inflasi 2% yang sulit dipahami.
Emas juga mendapat tawaran karena ketegangan antara AS dan Iran meningkat setelah Iran menembak jatuh drone AS pada hari Kamis. The New York Times melaporkan Kamis malam bahwa Trump telah menyetujui serangan militer terhadap beberapa sasaran Iran sebelum tiba-tiba mundur.

0 comments