Hadapi IBL 2020
Hadapi IBL 2020, Satria Muda Rekrut Milos Pejic sebagai Pelatih Kepala
Satria Muda

IVOOX.id, Jakarta – Tim Basket Satria Muda Pertamina resmi merekrut pelatih asal Serbia, Milos Pejic, menggantikan Youbel Sondakh. Langkah ini sebagai upaya Satria Muda untuk menghadapi musim IBL 2020 mendatang.
Milos Pejic mengatakan sebelum bergabung dengan Satria Muda Pertamina, dirinya banyak menghabiskan waktu di Eropa Tenggara. Ia juga pernah melatih di Asia, namun pada area yang berbeda. “kala itu saya sempat menangani tim nasional Iran U-18. Tentunya tantangan yang ada disini akan berbeda jika dibandingkan dengan apa yang biasa saya hadapi sebelumnya, namun saya siap dan antusias untuk menjawab tantangan ini,” kata Milos pada siaran pers yang diterima Koran Jakarta, Kamis (3/10).
Milos mengaku dirinya sudah sempat berdiskusi dengan manajemen dan juga presiden klub, Mr. Erick Thohir. Pada 1 bulan pertama, ia akan lebih banyak melakukan observasi, melihat apa saja yang perlu dibenahi dan ditingkatkan, untuk membawa klub ini ke arah yang lebih baik lagi.
“Bagi saya, terlalu dini untuk berkomentar tentang pemain, atau kualitas kompetisi di Indonesia. Saya sudah melakukan riset, namun saya tidak akan mengomentari apapun untuk saat ini. Saya di sini untuk bekerja dan itu yang akan saya lakukan segera,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Klub Satria Muda Erick Thohir mengatakan selama 3 tahun terakhir, Satria Muda kehilangan beberapa pemain yang pensiun dari tim, seperti Christian Ronaldo Sitepu, Rony Gunawan, dan Vamiga Michel.
“Hingga hanya tersisa pemain-pemain muda di tim Satria Muda, ditambah lagi pada musim kompetisi mendatang tim nasional Indonesia akan berkompetisi secara penuh di liga, yang artinya ada sekitar 4 hingga 6 pemain Satria Muda yang harus memperkuat tim nasional Indonesia pada musim kompetisi mendatang,” ujar Erick.
Erick menjelaskan Kehadiran tim nasional dalam liga merupakan realitas yang harus kita dukung, tetapi Satria Muda sendiri harus tetap berkembang. Melihat situasi ini, dimana banyak pemain muda yang ada di tim Satria Muda, mengapa tidak sekalian diperbaiki basic fundamental dari pemain-pemainnya supaya dalam 1-2 tahun kedepan, mereka bisa lebih siap lagi.
“Ini kesempatan bagi pemain-pemain seperti Sandy Ibrahim, Christian Gunawan, Rizal Falconi, Krsitian Liem, dan pemain-pemain lain yang menit bermainnya terbatas untuk membangun kapabilitas mereka supaya dapat bermain dengan lebih baik.” Sambung Erick.
Menurut Erick, secara umum, basket modern saat ini mengalami perubahan gaya permainan. Seperti pada Piala Dunia FIBA yang lalu, Amerika Serikat yang dihuni pemain-pemain berbakat sempat keteteran ketika menghadapi tim-tim dari Eropa dan Amerika Latin yang menggunakan sistem bermain kolektif.
“Mengapa Satria Muda tidak bisa mempelajari sistem-sistem baru yang baik, dan kita menjadi tempat pengembangan juga agar dapat berkontribusi kembali bagi basket nasional tidak hanya pemain, namun juga sistem permainannya,” tandas Erick.
Dalam karier melatihnya Pejic banyak menghabiskan waktunya dengan melatih klub-klub di kawasan Balkan dan Eropa Tenggara seperti Serbia, Georgia, Bosnia, Makedonia, dan Montenegro. Terakhir, Pejic tercatat sebagai pelatih kepala BC Vera (Georgia) yang berhasil meraih gelar juara A-League Georgia musim 2019 lalu. Sementara di level Internasional, Pejic sempat menukangi tim nasional Iran U-18 pada tahun 2014.
Sebelum aktif melatih pada tahun 2002, Milos Pejic dulunya merupakan pemain profesional di Serbia dan Yugoslavia pada medio 1982-2001. Dalam karir bermainnya, Pejic yang bermain di posisi small forward sempat juga dilatih oleh Rajko Toroman yang saat ini menukangi tim nasional Indonesia.
Sementara Youbel Sondakh yang saat ini membantu tim nasional Indonesia sebagai asisten pelatih, akan tetap bersama tim nasional Indonesia pada musim yang akan datang. Youbel sudah bergabung bersama tim nasional dan saat ini sedang mendampingi timnas bertanding di Piala Raja Jogja Istimewa 2019, di Sasana Among Raga, Yogyakarta.

0 comments