Hadapi Berbagai Perubahan, Indonesia Harus Jadi Bangsa Pembelajar | IVoox Indonesia

June 29, 2025

Hadapi Berbagai Perubahan, Indonesia Harus Jadi Bangsa Pembelajar

Wakil-Ketua-MPR-RI-Lestari-Moerdijat
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. ANTARA/HO-Lestari Moerdijat

IVOOX.id, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai berbagai perubahan yang terjadi akibat disrupsi dan pandemi harus dijawab dengan mengubah pola pikir agar menjadi bangsa pembelajar sehingga mampu mewujudkan Indonesia Emas, adil, dan makmur seperti dicita-citakan.

"Dengan berbagai perubahan yang terjadi saat ini menjadi bangsa pembelajar adalah sebuah keniscayaan. Generasi muda yang akan menjadi pelaku utama dalam mengisi kemerdekaan harus mampu mewujudkannya dalam menjawab berbagai tantangan pada masa mendatang," kata Lestari Moerdijat atau Rerie dalam keterangannya seperti dikuti Antara, Kamis (4/11).

Menurut dia, sumber pembelajaran tidak hanya berasal dari berbagai peristiwa saat ini, tetapi bisa didapat dari peristiwa sejarah masa lalu.

Dia menjelaskan disrupsi dan pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi saat ini memberi pelajaran bagi masyarakat bahwa bangsa Indonesia harus siap beradaptasi dalam situasi apa pun dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

"Sedangkan berbagai peristiwa sejarah masa lalu memberi pemahaman bagi kita bahwa para pendahulu mampu mengatasi berbagai tantangan berbangsa dengan mengedepankan nilai-nilai luhur yang dipraktikkan mereka, antara lain seperti gotong royong, persatuan, cinta Tanah Air, dan mengedepankan keberagaman," ujarnya.

Rerie mengatakan generasi muda harus mampu mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa tersebut untuk menjadi bekal menghadapi tantangan pada masa mendatang.

Pada kesempatan itu Rerie memperkenalkan metode manajemen Teori U karya Otto Scharmer kepada para mahasiswa agar mampu beradaptasi dalam sejumlah proses perubahan.

"Teori U mampu membantu individu maupun para pemangku kepentingan melakukan transformasi yang mengakar dan mendorong inovasi," katanya.

Pada kesempatan tanya jawab, muncul sejumlah pertanyaan terkait pembelajaran tatap muka dan upaya mengatasi pengangguran mengemuka.

Rerie menilai pembelajaran tatap muka memang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar namun untuk merealisasikannya membutuhkan kesiapan semua pihak agar tidak memicu kembali penyebaran COVID-19.

0 comments

    Leave a Reply