Gubernur Optimis Triwulan III Sulsel Tumbuh Positif | IVoox Indonesia

May 15, 2025

Gubernur Optimis Triwulan III Sulsel Tumbuh Positif

IMG-20200920-WA0033

IVOOX.id, Sulawesi Selatan - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus mengantisipasi penyebaran virus korona (covid-19) serta dampak yang ditimbulkan. 

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, banyak program yang dilakukan di Sulsel untuk pemulihan ekonomi. Semua sektor di Sulsel tetap berjalan meski ada yang tidak maksimal.

"Kita tetap tumbuh di masa pandemi ini, itu didorong oleh pertumbuhan sejumlah sektor salah satunya pertanian, informasi dan komunikasi, dan jasa pendidikan. Selain itu, isyarat pemulihan ekonomi Sulsel juga mulai terlihat dari aktivitas eksportasi. Yang pada periode April-Juni, kinerja ekspor Sulsel mengalami peningkatan sebesar 1,66 persen," ungkap Nurdin, kemarin.

Khusus untuk Makassar sebagai ibu kota provinsi sebut Nurdin, Pemprov Sulsel bekerja sama dengan pebankan, seperti BNI dan Bank Sulsel, untuk bisa men-support usaha menengah mikro dan kecil (UMKM) yang jumlahnya ribuan. "Dan kita bisa lihat sekarang, geliat ekonomi hari ini, mudah-mudah terus bertumbuh seperti yang kita harapkan," sebutnya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menyebutkan meski tidak menyebutkan angka pasti tetapi Sulsel sendiri punya anggaran khusus untuk pemulihan ekonomi, dan itu dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti yang pada Dinas Koperasi dan UMKM, yang disenergikan tentunya dengan APBN dan APBD.

"Kemarin itu, saya juga buat surat keputusan tentang pemberian skema bebas denda pajak kendaraan yang harganya di bawah Rp150 juta. Itu tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sulsel Nomor 119/VIII/2020 tentang pemberian insentif pajak kendaraan bermotor di Sulsel," ungkap Nurdin

"Yang lebih penting lagi sekarang, kita terus lakukan kemudahan dalam perizinan. Pokoknya kita support penuh pemulihan ekonomi nasional dengan berbagai kebijakan yang kita berikan, dengan kewenangan tetap di perintah daerah, baik pemprov atau pemkab atau pemkot," sambungnya.

Selain empat hal program khusus yang dilakukan pemerintah pusat, seperti UMKM dan perlindungan sosial, Sulsel sendiri memberi dukungan di dunia pendidikan. "Kita kemarin juga dapat support dari Telkom untuk mempermudah para pelajar dan mahasiswa kita belajar daring dari rumah. Dan kalau boleh kita lihat, di Sulsel ini, boleh dikatan tidak terlalu kelihatanlah dampak covid-19 ini. Yang pasti, geliat ekonomi terus berjalan," kata Nurdin.

Meski demikian, ia menyebutkan, saat ini harus mengantisipasi dan terus memantau jalannya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di Sulsel, yang akan digelar di 12 kabupaten/kota. 

Nurdin khawatir muncul klaster baru di pilkada yang bisa membuat kasus positif covid-19 meningkat, sehingga pilkada terpaksa mundur lagi.

"Itu juga pengaruh ke anggaran pastinya. Padahal sekarang ini, saya sangat optimis, kuartal III terjadi perubahan ke arah yang lebih baik, terutama pertumbuhan, semoga bisa menjadi positif, yang pada kuartal I dan II tumbuh negatif, meski masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional," kata Nurdin.

Geliat ekonomi

Tapi baginya, ekonomi yang mengalami kontraksi pada masa pandemi merupakan hal yang wajar. Bahkan dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, 32 di antaranya pertumbuhan ekonominya juga negatif. "Lucu kalau perekonomian naik saat pandemi. Puncaknya ini memang terjadi pada pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) lalu," ucap Nurdin.

Kendati mengalami koreksi, proyeksi ekonomi Sulsel disebut bakal tumbuh di angka 4%. Nurdin mengaku optimistis akselerasi perekonomian Sulsel, lebih menggeliat pada kuartal III 2020 ini.

Tentang hal yang mendesak untuk memicu perekonomian bergerak di masa pandemi, ia mengatakan kuncinya ada pada APBD, karena jika berharap investasi masih wait and see. "Jadi pergerakan kita sekarang, bagaimana program-program padat karya terus bisa didorong, sehingga masyarakat masih bisa terus punya lapangan kerja. Lalu seluruh protek infrastruktur kita selesaikan. Ini juga sudah lelang semua, agar rekanan bisa bekerja, bahan mulai diorder. Dan saya kira kunci sekarang ini, ada pada daya serap kita harus dinaikkan lagi, karena mungin satu dua OPD aja yang bermasalah," urai Nurdin.

Bahkan di masa pandemi ini, Sulsel tetap punya target tinggi dalam hal realisaai investasi yang masuk, meski telah dilakukan koreksi atau revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dari Rp13,87 triliun menjadi hanya Rp7 triliun.

"Situasi di masa pandemi yang tidak menentu inilah ditindaklanjuti dengan revisi RPJMD untuk perubahan realisasi investasi di Sulsel," kata Nurdin.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Sulsel, realisasi investasi pada triwulan I sebesar Rp1 triliun, dan triwulan II Rp3,7 triliun, jadi totalnya Rp4,7 triliun. Nilai itu 34% dari target awal Rp13,87 triliun.

Nurdin juga menyebut tidak ada persoalan serius dalam menarik investasi masuk Sulsel selama pandemi. Masih ada penanaman modal asing (PMA) yang masuk. Ia juga mengungkapkan bahwa ekspor juga masih meningkat. "Kita memang sedikit terganggu saat melakukan refocussing Rp500 miliar, yang mengakibatkan program strategis terhenti. Tapi kita sudah buat kebijakan, supaya semua bisa berjalan. Kita tidak ingin APBD kita terkoreksi terlalu dalam," tutupnya.

0 comments

    Leave a Reply