Gubernur Jabar Digugat Panji Gumilang, Ridwan Kamil: Hanya urusan peradilan duniawi

IVOOX.id - IVOOX.id – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang berencana akan melaporkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Menurut Pimpinan Pondok Pesantern Al Zaytun itu, RK telah mendiskreditkan dirinya dan mengeluarkan pernyataan secara tergesa-gesa.

Panji Gumilang mengajukan gugatan kepada Gubernur Jabar tersebut setelah ia mencabut gugatan sebelumnya kepada Mahfud MD.

Rencananya, Panji Gumilang akan menggugat Ridwan Kamil secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Kuasa Hukum Panji Gumilang, Hendra Efendi memastikan, gugatan terhadap Ridwan Kamil itu tengah dalam proses. Namun pihaknya belum bisa menyebutkan nominal dari gugatan yang ia layangkan.

Selanjutnya Hendra memastikan nominal gugatan yang akan ia buat kepada RK akan lebih besar dari sebelumnya kepada Mahfud MD, Selain mengugat Gubernur Jabar, ia juga telah menggugat Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas dengan dalih yang sama,

Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil lantas menjawab rencana gugatan tersebut di akun Instagram pribadinya. Dalam postinganya, ia mempersilahkan Panji Gumilang untuk menggugatnya karena setiap orang memiliki hak hukum yang sama.

“Silakan saja, Karena ini adalah negeri hukum. Justru baik agar permasalahan bisa terang benderang. Ini hanya urusan peradilan duniawi,” ujar Ridwan Kamil dalam unggahan dalam akun Instargam pribadinya pada Minggu (23/7/2023).

Ridwan Kamil menyebut, hal ini sebagai bentuk tangung jawan dirinya sebagai Pemimpin Jawa Barat, sehingga segala statement dan sudut pandangnya terhadap Pesantren Al Zaytun akan ia pertanggung jawabkan sepenuhnya.

“Sebagai pemimpin Jawa Barat, saya sudah bersumpah untuk menjaga Jawa Barat dan NKRI serta berkewajiban membela umat dan syariat dari hal-hal yang membahayakan dan meresahkan.

Setiap keputusan terkait keumatan, saya selalu mendengarkan nasehat para ulama-ulama Jawa Barat,” tulisnya dalam postingan tersebut.

RK juga menyingung sejarah perjuangan almarhum kakeknya saat berjuang dalam membela agama Islam, sehingga sebagai keturunannya ia wajib meneruskan estafet perjuangan tersebut.

“Bagian dari nasehat almarhum kakek saya KH Muhjiddin, Panglima Hizbullah NU pada jaman kolonial, agar keturunannya selalu bela agama dan negara. Almarhum kakek dipenjara Belanda, dimusuhi DI TII dan PKI. Saya cucunya wajib melanjutkan apa yang kakek saya perjuangkan.,” tutupnya.