Gubernur Banten Terima Rombongan Seba Badui di Perhelatan Adat Seba Gede | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Gubernur Banten Terima Rombongan Seba Badui di Perhelatan Adat Seba Gede

Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah bersama warga badui
Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah berfoto bersama warga Badui di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Sabtu (3/5/2025). ANTARA/Devi Nindy

IVOOX.id – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian alam usai menerima rombongan warga Suku Badui dalam perhelatan Seba Badui 2025, di Pendopo Gubernur Banten, Sabtu (3/5/2025).

Dalam dialognya bersama para tetua adat, Gubernur juga menerima pesan kebatinan terkait pelestarian alam.

“Tadi disampaikan bahwa di Banten ini ada 52 atau 53 gunung yang dimaksud oleh mereka dari sisi kebatinan, dan kemudian ada daerah-daerah terlarang yang nggak boleh sama sekali dibangun, enggak boleh sama sekali dirusak, karena itu dampaknya adalah kepada alam,” ujar Andra, dikutip dari Antara, Sabtu (3/5/2025).

Secara kebatinan, warga Badui menyampaikan pesan kepada Andra sebagai Bapak Gede agar dapat ditindaklanjuti. Salah satunya berkaitan dengan kawasan Ujung Kulon, serta beberapa wilayah lainnya.

Menurut Andra, menjaga gunung berarti menjaga aliran air dan mencegah bencana. Pemerintah akan menjadikan pesan kebatinan tersebut sebagai perhatian serius dalam penyusunan kebijakan lingkungan ke depan.

Kegiatan adat tahunan ini disebut sebagai Seba Gede, karena rombongan warga Kanekes membawa serta peralatan masak dan amanah leluhur sebagai bentuk penghormatan dan pengingat untuk menjaga harmoni dengan alam dan pemerintah yang sah.

Gubernur menyampaikan bahwa nilai-nilai kearifan lokal warga Badui merupakan warisan penting yang patut dilestarikan.

“Apa yang mereka bawa hari ini bukan upeti, tetapi amanah leluhur untuk menjaga harmoni dengan alam. Ini bentuk silaturahim dan penyampaian pesan dari kebudayaan yang luhur,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan warga Badui yang hidup berdampingan dengan alam, salah satunya terkait ketersediaan obat antibisa ular.

“Mereka berkebun dengan cara tradisional. Risiko dipatuk ular tinggi, dan mereka meminta agar antibisa tersedia di wilayah sekitar,” ujar dia.

Menanggapi hal itu, Andra berjanji akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak dan Kecamatan Leuwidamar untuk memastikan penyediaan obat bisa ular di wilayah Badui.

Lebih lanjut, Gubernur mengungkap bahwa pelestarian desa adat telah diatur dalam Perda no. 2 Tahun 2022, saat dirinya masih menjabat Ketua DPRD Banten. Pemerintah Provinsi, katanya, memiliki dasar hukum untuk menjaga dan melindungi keberadaan komunitas adat seperti masyarakat Badui.

Sementara, Dirjen Perlindungan Kebudayaan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, Restu Gunawan, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung kegiatan Seba Badui sebagai bentuk nyata pelestarian budaya yang dilakukan secara alami oleh masyarakat.

Menurutnya, praktik pelindungan kebudayaan yang tumbuh dari masyarakat seperti yang ditunjukkan oleh warga Badui merupakan contoh penting bagi daerah lain dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam dan menghormati nilai-nilai leluhur.

Restu menyatakan kementeriannya akan terus mendukung inisiatif yang lahir dari masyarakat demi kebaikan bersama. Ia menilai praktik hidup masyarakat Badui selama ini sudah sangat baik dalam menjaga nilai-nilai tradisi, termasuk dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Kami akan terus mendorong dan mendukung upaya semacam ini agar bisa menjadi inspirasi nasional dalam pelindungan budaya,” ujar dia, dikutip dari Antara, Sabtu (3/5/2025).

Perhelatan Seba Gede tersebut juga dihadiri Youtuber Asing.

"Saya yakin perayaan Seba Badui bisa memiliki nilai jual yang mendunia, seperti suku terasing di beberapa negara yang sudah saya kunjungi, seperti suku aborigin di Australia, suku Amish di Amerika Serikat, dan suku Incha di Manchu Pichu Peru," kata Fatih, seorang Youtuber warga Turki saat ditemui di Lebak, Sabtu (3/5/2025), dikutip dari Antara.

Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Republik Indonesia perlu melestarikan khasanah budaya masyarakat Badui karena cukup menarik dan menyenangkan.

Perayaan Seba Badui yang dihadiri ribuan orang itu tidak ada satu pun yang bercanda maupun berbicara ketika mengikuti prosesi sakral untuk mendengarkan pituah yang diungkapkan oleh tetua adat.

Selain itu juga keunikan warga Badui terdapat dua kelompok yang berbeda menggunakan busana yaitu kelompok Badui Dalam mengenakan pakaian putih dan ikat kepala (lomar) putih. Sedangkan kelompok Badui Luar mengenakan busana hitam dan ikat kepala (lomar) biru.

Meski mereka satu adat dan sama-sama tinggal di pemukiman masyarakat Badui, namun berbeda antara Badui Dalam dan Badui Luar.

Untuk Badui Dalam kemana pun mereka berpergian berjalan kaki dan dilarang menggunakan kendaraan.

Masyarakat Badui hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern.

"Kami sudah mengunjungi pemukiman Badui, namun tidak ada sarana infrastruktur jalan aspal, listrik dan kendaraan," kata Fatih.

Ia mengatakan dirinya kali pertama mendatangi perayaan Seba Badui dan sebelumnya sudah dipelajari melalui internet.

Oleh karena itu, perayaan Seba yang dilaksanakan masyarakat Badui sangat menarik untuk dipublish agar dikenal di negaranya.

"Kami berharap tahun depan bisa kembali ke sini untuk merayakan Seba," katanya.

Tetua Adat Badui atau tokoh adat masyarakat Badui Djaro Tanggungan 12 Saidi Putra mengatakan perayaan upacara adat Seba Badui sebagai bentuk rasa syukur atas hasil pertanian ladang selama setahun, seperti beras, talas, gula merah, pisang dan aneka sayuran kepada kepala pemerintahan.

Perayaan Seba Badui 2025 dihadiri sebanyak 1.769 orang dan masuk Seba Gede atau Seba besar dengan jumlah cukup banyak.

"Kami setiap tahun rutin melakukan upacara perayaan Seba Badui untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai-nilai toleransi, karena bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial dan agama," katanya, dikutip dari Antara. 

0 comments

    Leave a Reply