Goldman Sachs: Perang Dagang Tak Akan Selesai Sebelum Pilpres AS 2020

IVOOX.id, London - Goldman Sachs merevisi pandangannya terkait prospek penyelesaian perang dagang AS-China dengan menegaskan bahwa kesepakatan konflik dagang kedua negara tidak akan selesai sebelum pemilihan presiden AS pada 2020.
Sebelumnya, lembaga keuangan ternama itu menyatakan AS dan China akan menyepakati penyelesaian sengketa perdagangan sebelum pemilihan presiden November 2020/ Namun, dalam beberapa hari belakangan kedua negara sama-sama mengambil kebijakan "garis keras".
Bermula dari ancaman Donald Trump untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap barang China per 1 September pada akhir pekan lalu langsung memantik eskalasi. Beijing menyatakan menghentikan impor produk pertanian AS, setelah sebelumnya membiarkan nilai yuan melemah ke titik terendah sepanjang masa yang membuat Washington melabeli Beijing melakukan manipulasi mata uang.
Langkah oleh Washington "menunjukkan bahwa kedua belah pihak dalam konflik perdagangan mengambil garis yang lebih keras, mengurangi kemungkinan resolusi dalam waktu dekat," kepala ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius menulis dalam sebuah catatan.
Hatzius mengatakan memperkirakan tarif baru akan tetap diberlakukan pada hari pemilihan pada November.
Ekuitas global telah kehilangan hampir 2,5 triliun dolar AS karena retorika keras dari Amerika Serikat dan China. Pada Senin (5/8/2019), China membiarkan yuan merosot sebagai respons terhadap tarif terbaru AS.
Hatzius melihat peluang 75 persen penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada September dan peluang 50 persen pada Oktober, mengikuti penurunan minggu lalu. Dia sebelumnya hanya memperkirakan dua pemotongan tahun ini.
"The Fed telah semakin responsif tahun ini terhadap ancaman perang perdagangan, ekspektasi pasar obligasi, dan kekhawatiran pertumbuhan global," tambah Hatzius seperti dikutip dari Reuters.

0 comments