Gibran Sindir Cak Imin Terkait Konsistensi Pembangunan IKN | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Gibran Sindir Cak Imin Terkait Konsistensi Pembangunan IKN

antarafoto-debat-cawapres-221223-akg-06 gibran dan cak imin
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan gagasannya disaksikan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Debat kedua Pemilu 2024 diikuti tiga cawapres yang mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

IVOOX.id - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyindir calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait sikap yang dianggap tidak konsisten terhadap pembangunan IKN.


Dalam debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (22/12/2023), Cak Imin awalnya menyampaikan pandangannya tentang proyek IKN, menyoroti skala prioritas dalam pengerjaan proyek pembangunan di Indonesia. 

"Jadi saya setuju bahwa yang paling penting bukan infrastruktur dulu atau SDM dulu. Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas," kata Cak Imin.

Cak Imin menilai bahwa projek-projek besar seperti IKN harus memperhatikan alokasi dana yang cukup besar. "Seluruh projek-projek besar ini, IKN sebagai salah satu contoh, itu kalau hanya mengandalkan APBN hampir Rp 500 triliun, padahal 1% saja dari Rp 480 sekian triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan jalan beres. Membangun seluruh kota-kota di Kalimantan beres," ujarnya.

Gibran Rakabuming Raka, dengan tegas, menyindir Cak Imin terkait konsistensi pandangannya terhadap IKN. "Saya izin menanggapi Gus Muhaimin dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten dulu dukung sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," kata Gibran.

Gibran menekankan pentingnya IKN bukan hanya sebagai pembangunan fisik pemerintah, tetapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan dan transformasi di Indonesia. "Sekali lagi Gus, mohon maaf. IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah tapi sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia," tandas Gibran.

Ia menegaskan bahwa Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) bukan hanya sebuah proyek fisik, melainkan sebuah simbol penting dalam pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. "IKN menjadi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, mencerminkan komitmen untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi di berbagai wilayah," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

Lebih lanjut, Gibran melihat IKN sebagai simbol transformasi pembangunan di Tanah Air. Menurutnya, proyek ini bukan hanya tentang perubahan geografis, tetapi juga menggambarkan transformasi besar dalam cara Indonesia merencanakan dan melaksanakan pembangunan. "IKN menciptakan fondasi untuk perubahan positif dalam tata kelola, pemerataan ekonomi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat," tambahnya.

Dalam menjawab pertanyaan Mahfud MD mengenai nama-nama investor yang terlibat dalam proyek IKN, Gibran memberikan respons tegas. "Untuk menanggapi Prof. Mahfud, setelah pulang debat mungkin bisa di-Google, sudah banyak yang masuk, Agung Sedayu dan nanti akan tambah lagi setelah Pilpres karena mereka akan melihat stabilisasi," jelasnya.

Debat kedua untuk cawapres Pemilu 2024, Jumat malam, mengangkat tema meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

KPU menetapkan tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Rangkaian debat Pilpres 2024 dijadwalkan masih berlangsung tiga kali lagi, yakni pada 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.

0 comments

    Leave a Reply