Gerak Variatif, Harga SUN Berpotensi Menguat

IVOOX.id, Jakarta - Analis fixed income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra memproyeksikan harga surat utang negara (SUN) bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Kamis (8/8).
Made mengatakan potensi penguatan berasal dari nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang juga menguat dan optimisme investor dari perang dagang serta naiknya cadangan devisa RI.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak bervariasi dengan masih berpeluang untuk mengalami kenaikan yang didorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akibat optimisnya para pelaku pasar terhadap beberapa sentimen domestik dan global," ujarnya.
Pada perdagangan sebelumnya, dia menyebut surat utang negara mengalami rata-rata kenaikan hingga sebesar 25 bps yang mendorong terjadinya rata-rata penurunan tingkat imbal hasil sebesar 5 bps.
Adapun untuk SUN dengan tenor pendek yakni 1 tahun hingga 4 tahun mengalami kenaikan harga hingga sebesar 14 bps. Kenaikan harga berimbas pada penurunan imbal hasil hingga sebesar 10 bps.
Sementara itu, SUN tenor menengah yakni 5 tahun hingga 7 tahun juga mengalami kenaikan harga hingga 54,3 bps sehingga berdampak pada menurunnya tingkat imbal hasil hingga sebesar 12 bps. Lalu, untuk SUN tenor panjang yakni di atas 7 tahun mengalami kenaikan harga dengan rata-rata sebesar 26 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil mencapai 3 bps.
Dari sisi realisasi perdagangan, tercatat surat berharga negara transaksi mencapai senilai Rp17,21 triliun dari 45 seri. Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan lebih kecil daripada volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp1,08 triliun dari 44 seri.
Dia pun merekomendasikan agar investor mencermati pergerakan harga SUN dan melakukan aksi trading. Adapun, beberapa seri yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini yakni FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0070, FR0040, FR0056, FR0059, dan FR0071.
"Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak naik dengan fokus kepada pergerakan nilai tukar rupiah," katanya.

0 comments