Gelaran Ajang Dieng Culture Festival 2025, Ada Prosesi Ruwatan Anak Gimbal | IVoox Indonesia

September 7, 2025

Gelaran Ajang Dieng Culture Festival 2025, Ada Prosesi Ruwatan Anak Gimbal

Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024
Prosesi ruwatan anak berambut gimbal dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (24/8/2024). ANTARA/Sumarwoto

IVOOX.id – Sebanyak delapan anak berambut gimbal akan menjalani prosesi ruwatan dalam rangkaian utama Dieng Culture Festival (DCF) XV Tahun 2025 yang digelar di Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 23-24 Agustus.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi mengatakan delapan anak tersebut telah melalui asesmen dan ditetapkan oleh para pemangku adat sebagai peserta ritual cukur rambut gimbal.

“Peserta ruwatan tahun ini tidak hanya dari sekitar Dieng, tetapi juga ada yang berasal dari Batang, Yogyakarta, dan Jakarta," katanya di Banjarnegara, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengakui DCF XV berbeda dari tahun sebelumnya karena selain tidak ada pergelaran Jazz Atas Awan, panitia juga tidak menjual tiket masuk area secara umum, melainkan paket suvenir yang berisi batik Gumelem, suvenir khas Dieng, dan tanda pengenal.

Dalam hal ini, pihaknya selaku Panitia DCF XV menyediakan sekitar 3.000 paket suvenir dan seluruhnya telah terjual habis.

"Id card (tanda pengenal) untuk masuk kegiatan utama walaupun sekarang ada empat area pertunjukan dan memang kalau yang beli suvenir sama paket partisipan, mereka nanti bisa menikmati beberapa pertunjukan seni tradisi, budaya, dan yang lainnya. Ada juga area-area pertunjukan yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat," kata dia.

Dia mengatakan rangkaian DCF XV yang mengusung tema "Back to Culture" diawali dengan aksi Dieng Bersih berupa jalan sehat sambil memungut sampah pada Sabtu (23/8) pagi sebagai bentuk edukasi merawat lingkungan.

Hari pertama kegiatan juga diisi dengan pembukaan DCF XV serta berbagai acara seperti Kongkow Budaya, pergelaran seni tradisi di beberapa area pertunjukan, orkestra "Dieng Symphony" pada malam hari, dan diakhiri dengan penerbangan lampion.

"Khusus untuk Kongkow Budaya, kami menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya dari Kementerian Kebudayaan, budayawan Banyumas Ahmad Tohari, tokoh agama dari Dieng, dan insyaallah dihadiri juga Pak Wakil Gubernur Jateng," katanya.

Hari kedua kegiatan, Minggu (24/8), merupakan puncak acara DCF XV berupa Ruwatan Anak Berambut Gimbal di Kompleks Candi Arjuna yang diawali dengan kirab budaya dari halaman rumah pemangku adat Dieng menuju Pendopo Soeharto Withlam.

Dia menjelaskan kirab budaya tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena ditambah Kirab Budaya Nusantara yang diikuti 130 peserta dari berbagai daerah yang akan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.

"Kirab budaya ini juga diikuti delapan anak berambut gimbal yang akan menjalani jamasan dan ruwatan," katanya.

Ia mengatakan DCF XV juga diisi dengan pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Pameran UMKM digelar di tiga lokasi pertunjukan dan masing-masing dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banjarnegara, Karang Taruna, serta Pokdarwis Dieng Pandawa.

"Khusus pameran UMKM yang dikelola Pokdarwis hanya menampilkan makanan-makanan tradisional," katanya.

Terkait dengan akomodasi, dia mengakui lonjakan pemesanan homestay terasa dan khusus di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, yang saat ini sudah ada sekitar 900 homestay, tingkat okupansi mencapai 98 persen.

Dia menjelaskan lonjakan pemesanan homestay juga terjadi di desa-desa lain di sekitar lokasi kegiatan DCF, termasuk Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

“Kami agak kaget dengan lonjakan permintaan. Padahal pembangunan homestay terus bertambah, namun tetap saja penuh menjelang festival," katanya.

Ia mengaku bersyukur karena animo calon pengunjung DCF XV tetap tinggi meskipun tanpa adanya pergelaran Jazz Atas Awan yang selama beberapa tahun selalu menyertai agenda wisata budaya tahunan tersebut.

Bahkan, pihaknya semula berencana menggelar DCF XV secara sederhana, sehingga untuk sementara "pamit" dari agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2025 meskipun tahun sebelumnya masuk dalam Top 10 KEN.

"DCF tahun ini mengusung tema Back to Culture yang menekankan kembali pada nilai-nilai budaya dan tradisi. Pergelaran Jazz Atas Awan akan kami siapkan di lain waktu," kata Alif.

Polri Gelar Kampanye Tertib Berlalu Lintas

Sementara, Korps Lalu Lintas (Korlantas) melalui program Polantas Menyapa menyuarakan pesan aman berlalu lintas dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) 2025 yang berlangsung pada 23–24 Agustus 2025.

Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho mengatakan bahwa kehadiran polantas dalam kegiatan ini tidak hanya sebatas partisipasi dalam perayaan budaya, tetapi juga membawa pesan penting, yakni disiplin dan kesadaran berlalu lintas adalah bagian dari upaya menyelamatkan nyawa.

“Kehadiran Polantas Menyapa di DCF menjadi wujud nyata bahwa kampanye keselamatan bisa dilakukan dengan cara kreatif, inklusif, dan sarat nilai kebersamaan,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/8/2025), dikutip dari Antara.

Melalui momentum DCF 2025, sambung dia, polantas mengajak masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan kesadaran kolektif dan melipatgandakan ikhtiar keselamatan agar setiap orang bisa selamat di jalan dan selamat di rumah.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada penyelenggara DCF 2025 dan jajaran Polantas Menyapa yang turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, ia juga mengajak seluruh pihak menjadikan keselamatan lalu lintas sebagai kesadaran kolektif dan bukan sekadar kewajiban hukum.

"Kampanye tertib lalu lintas harus kita gaungkan di mana saja dan pada kesempatan apa saja. Di jalan, sekolah, kantor, maupun ruang publik seperti DCF ini. Dari Dieng Culture Festival kita kirim pesan ke seluruh Indonesia bahwa keselamatan adalah budaya,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply