Gejolak Rupiah, BI: Pengaruh Analisa Terkait Donald Trump | IVoox Indonesia

August 2, 2025

Gejolak Rupiah, BI: Pengaruh Analisa Terkait Donald Trump

1

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai, volatilitas rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini yang sempat menembus level Rp13.800 dipengaruhi analisa-analisa pasar uang terkait terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Peniliaian tersebut seperti disampaikan Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat (11/11/2016).

"Pada waktu Trump menang, biasalah namanya market bikin analisis-analisis mengenai (ekonomi) dunia," kata Mirza.

Sehingga, sambung Mirza, proyeksi para ekonom dan analis tersebut mempengaruhi dinamika perekonomian negara berkembang, termasuk pasar valuta asing. "Karena, kalau AS memang kemudian menjadi proteksionisme, maka ekspor dari emerging market ke Amerika kemudian terhambat," jelas Mirza.

Namun demikian, Mirza mengaku, pada dasarnya berbagai analisa terkait kondisi ekonomi global pasca terpilihnya Trump tersebut memiliki dasar keilmuan.

"Tetapi, hal itu membuat negara yang sangat berkaitan dengan AS terpengaruh. Pada 8-9 November (2016), currency Meksiko melemah 10 persen dalam sehari," kata Mirza.

Mirza mengatakan, analisa-analisa semacam itu masih terus berkembang hingga kemarin malam waktu Indonesia. "Namanya juga pasar," jelas Mirza sembari mengatakan bahwa analisa terkait rupiah harus tetap disandingkan dengan kondisi fundamental ekonomi nasional.

"Kalau pasar sudah naik banyak, maka kalau ada analisis negatif, supaya seharusnya mempunyai alasan untuk menjual. Saya kan juga bekas orang pasar. Saya mengetahui analisis seperti itu," ungkapnya.

Selain itu, Reza menambahkan, jika harga di pasar uang sudah mulai menurun banyak, selanjutnya analis membuat analisa positif. "Untuk melihat bagaimana fundamental Indonesia kemarin, lihat dahulu data pasar luar negeri yang buka tadi malam," pungkas Mirza.[ava]

0 comments

    Leave a Reply