Gegara Corona, Tingkat Dukungan Terhadap Putin Merosot ke Level Terendah 2 Dekade

IVOOX.id, Moskow - Tingkat dukungan masyarakat Rusia terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin jatuh ke level terendah dua dekade pada April karena krisis coronavirus melanda negara itu, bersama dengan seluruh dunia.

Peringkat persetujuan Putin turun menjadi 59% di bulan April, turun dari 63% di bulan sebelumnya, menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Levada Center independen di Rusia, yang mensurvei 1.608 orang dewasa Rusia antara 24-27 April.

Jajak pendapat dilakukan melalui telepon daripada tatap muka, dan jajak pendapat mengatakan perubahan "signifikan" dalam metodologi ini bisa berkontribusi pada peringkat yang lebih rendah dari Putin. Pada bulan Januari, peringkat persetujuannya berdiri di 68%, dan pada bulan Februari, di 69%.

Namun, Wakil Direktur Levada Denis Volkov mengatakan kepada Reuters Rabu bahwa meskipun perubahan dalam metodologi bisa mencukur 1-2% dari peringkat Putin, bahkan peringkat 61% masih akan berarti peringkat persetujuan Putin setara dengan rendahnya rekor baru-baru ini yang tercatat pada tahun 2013. Angka hari Rabu berarti telah mencapai posisi terendah yang tidak terlihat sejak Putin pertama kali berkuasa pada tahun 1999.

Jajak pendapat itu muncul ketika presiden Rusia bergulat dengan wabah koronavirus di negara itu - mungkin tantangan terbesar yang pernah dihadapinya selama 20 tahun memimpin negara itu, baik sebagai presiden atau perdana menteri (ia berganti-ganti peran sejak akhir 1999).

Untuk hari keempat berturut-turut pada hari Rabu, Rusia melaporkan lebih dari 10.000 kasus baru virus (tepatnya 10.559 kasus) dari hari sebelumnya, sehingga jumlah total kasus menjadi 165.929. Pusat tanggapan krisis koronavirus Rusia melaporkan 86 kematian baru, sehingga jumlah total kematian menjadi 1.537.

Dmitry Peskov, juru bicara Putin dan seorang pejabat tinggi di Kremlin, mengatakan kepada CNBC bahwa peringkat persetujuannya tidak stabil saat ini, karena wabah koronavirus akut di negara itu.

"Dapat dimengerti bahwa dalam situasi yang sulit ketika orang kehilangan bisnis mereka, orang kehilangan gaji, orang menderita tinggal di rumah, dengan anak-anak mereka, orang menderita karena tidak dapat mengirim anak-anak mereka ke sekolah. Inilah kenyataan yang harus kita hadapi, ”katanya, dan itu telah memengaruhi alasan mereka untuk bersikap optimis.(CNBC)