Gangguan Pasokan Dari Kanada, Libya Bawa Harga Minyak Naik Tipis | IVoox Indonesia

July 19, 2025

Gangguan Pasokan Dari Kanada, Libya Bawa Harga Minyak Naik Tipis

IEA: Permintaan Minyak Global Bakal Meningkat Tahun 2023

IVOOX.id, New York - Gangguan pasokan minyak dari Libya, Nigeria, dan Kanada membuat harga minyak naik tipis pada perdagangan Senin (9/7) atau Selasa WIB dinihari, mengingat pasokan dari ketiga negara menjadi bagian penyeimbang potensi penurunan pasokan Iran akibat ancaman sanksi AS.

Harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik USD5 sen menjadi USD73,85 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan, patokan global, Brent, untuk pengiriman September bertambah naik USD96 sen menjadi USD78,07 per barel di London ICE Futures Exchange.

Amerika Serikat mengatakan ingin mengurangi ekspor minyak dari Iran, produsen terbesar kelima dunia, menjadi nol pada November, yang akan mewajibkan produsen besar lainnya untuk memproduksi minyak lebih banyak.

Di Kanada, gangguan pada fasilitas ladang minyak Syncrude 360.000 barel per hari telah mengurangi aliran ke Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak berjangka AS.

Pemegang saham mayoritas Suncor Energy Inc mengatakan pada Senin (9/7) bahwa beberapa produksi Syncrude akan kembali beroperasi pada Juli, lebih cepat dari yang diperkirakan. Namun demikian, tidak akan melanjutkan operasi penuh hingga September, yang lebih lambat dari yang diharapkan.

Persediaan di Cushing mencapai terendah tiga setengah tahun pekan lalu.

Sementara itu, para manajer uang menaikkan taruhan "bullish" mereka pada minyak mentah AS dalam seminggu hingga 3 Juli, Komisi Perdagangan Komoditas AS mengatakan pada Senin (9/7).

Kekhawatiran atas penurunan produksi di Libya juga telah meningkatkan harga.

Produksi minyak Libya telah lebih dari separuhnya dalam lima bulan, jatuh ke 527.000 barel per hari, kepala National Oil Corporation, Mustafa Sanalla, mengatakan pada Senin (9/7).

"Besok akan berkurang dan lusa akan berkurang lagi. Dan kita akan semakin rendah," kata Sanalla.

Arab Saudi, sesama anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia setuju bulan lalu untuk meningkatkan produksi guna meredam kenaikan harga dan mengimbangi kekurangan produksi global di negara-negara termasuk Libya.

Pasar telah semakin khawatir bahwa jika Saudi mengimbangi kekurangan dari Iran, negara itu akan menggunakan kapasitas cadangan global dan meninggalkan pasar lebih rentan terhadap penurunan produksi lebih lanjut atau tak terduga, demikian Reuters.

0 comments

    Leave a Reply