April 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Fundamental Domestik Positif Dorong Rupiah di Zona Hijau

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memandang, tren apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dipengaruhi oleh kontinuasi perbaikan fundamental ekonomi Indonesia dan sikap Federal Reserve AS yang mulai berubah dari hawkish cenderung lebih dovish.

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pola penguatan laju rupiah terhadap dollar AS lebih banyak dipengaruhi oleh perbaikan sebagian besar indikator makroekonomi di dalam negeri. "Perkembangan kurs rupiah banyak faktor positif dari dalam negeri yang membaik, seperti cadangan devisa, kegiatan ekspor yang membaik, neraca perdagangan yang baik. Ini menjadi faktor positif bagi kurs," ucap Perry di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Selain itu, bilang Perry, dirinya memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 akan berada di kisaran 5 persen. "Untuk keseluruhan tahun (2016), kami masih konsisten prediksi kami bahwa (pertumbuhan ekonomi) sebesar 5 persen," ucap dia.

Apalagi, sambung dia, neraca transaksi berjalan (current account deficit) pada Kuartal IV-2016 diperkirakan sebesar 1,9 persen atau sebesar 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk keseluruhan tahun di 2016. "Sebelumnya, kami perkirakan 2 persen," ujar Perry.

Selain itu, Perry mengaku, tren apresiasi rupiah yang dipengaruhi oleh sentimen eksternal bersumber dari sikap The Fed maupun rencana pemerintah AS pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden. "Apa yang dilakukan AS atau The Fed sudah diekspektasi pasar. Dari hawkish menjadi dovish tidak banyak direspons pasar, maka hal itu menunjukan apa yang dilakukan AS sudah diantisipasi pasar," tukas Perry.[ava]

0 comments

    Leave a Reply