Free Palestine Network Serukan Sikap Tegas Terkait Kunjungan Oknum Nahdliyin ke Israel | IVoox Indonesia

May 15, 2025

Free Palestine Network Serukan Sikap Tegas Terkait Kunjungan Oknum Nahdliyin ke Israel

Furqan AMC, Sekjen FPN
Furqan AMC, Sekjen FPN. dalam konferensi pers melalui aplikasi Zoom pada Kamis, 18 Juli 2024. IVOOX.ID/tangkapan layar zoom FPN

IVOOX.id – Free Palestine Network (FPN), yang tersebar di seluruh Indonesia, mengeluarkan seruan dan pernyataan sikap terhadap kunjungan lima oknum Nahdliyin ke Israel yang menemui Presiden Isaac Herzog beberapa waktu lalu. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers melalui aplikasi Zoom pada Kamis, 18 Juli 2024.

FPN meminta semua pihak untuk memutus hubungan dalam bentuk apa pun dengan rezim kolonial apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. "Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjajahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata Furqan AMC, Sekjen FPN.

Selain itu, FPN juga meminta semua pihak untuk mewaspadai setiap agenda lobi dan propaganda Israel yang berusaha mempengaruhi dan memecah belah umat guna menggerus dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. "FPN menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel," kata Dina Y. Sulaeman, Ketua Dewan Pakar FPN.

FPN juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengintensifkan gerakan BSD (Boikot-Sanksi-Divestasi) dan Blockout. Meskipun Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, sudah melakukan klarifikasi melalui konferensi pers pada Selasa, 16 Juli 2024, badai kritik penuh hujatan dari publik masih menghiasi banyak media sosial dan kolom komentar di berbagai kanal pemberitaan. Sarkasme hingga cacian pun hilir mudik di berbagai grup WhatsApp.

FPN menilai pertemuan oknum Nahdliyin dengan Presiden Israel tersebut sangat tidak simpatik dan menunjukkan kurangnya empati terhadap rakyat Palestina yang menderita.

Menurut data Euro-Med Human Right Monitor, dalam 280 hari genosida Israel di Palestina (7 Oktober 2023 - 12 Juli 2024), sebanyak 46.848 warga Palestina telah gugur, termasuk 15.813 anak-anak dan 10.292 perempuan. Selain itu, 88.127 orang terluka, 1.750.000 orang terlantar, dan 3.120 orang hilang atau ditangkap. Sebanyak 507 tenaga kesehatan terbunuh dan 670 lainnya cedera, sementara 381 fasilitas kesehatan, termasuk 32 rumah sakit, 110 klinik, dan 239 ambulans, hancur.

Israel juga membunuh 152 jurnalis dan menghancurkan 182 kantor media. Pertahanan sipil pun tak luput menjadi korban, dengan 71 orang di antara mereka gugur dan 205 orang cedera. Selain itu, 153.750 rumah warga hancur total, sementara 321.000 rumah rusak sebagian. Israel juga menghancurkan 476 sekolah, 700 masjid, 3 gereja, 203 situs bersejarah, dan 2.620 fasilitas industri.

Sebagai bangsa yang pernah menginspirasi puluhan bangsa Asia-Afrika untuk merdeka dari penjajah kolonial, FPN menilai mendukung kemerdekaan Palestina adalah utang sejarah yang harus ditunaikan. "Belum lengkap kemerdekaan Indonesia jika Palestina belum merdeka," ujar Dina Y. Sulaeman, mengutip Bung Karno.

0 comments

    Leave a Reply