Fokus Pasar Masih Perundingan Rusia-Ukraina, Imbal Hasil Treasury Turun

IVOOX.id, New York - Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Jumat ketika investor masih terus memantau negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun benchmark turun 5 basis poin menjadi 2,14%. Imbal hasil pada obligasi Treasury 30-tahun bergerak 7 basis poin lebih rendah menjadi 2,408%. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga dan 1 basis poin sama dengan 0,01%.
Rusia dan Ukraina sejauh ini membuat sedikit kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa Rusia dan Ukraina tidak hampir menandatangani perjanjian gencatan senjata.
Pasukan Rusia terus membombardir kota-kota Ukraina, dengan beberapa rudal menghantam pusat perbaikan pesawat di pinggiran Lviv pada hari Jumat.
Presiden AS Joe Biden akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Jumat tentang perang, serta persaingan antara AS dan China.
Selain melacak perkembangan serangan Rusia ke Ukraina, investor terus mencerna serangkaian keputusan kebijakan moneter yang dibuat oleh bank sentral minggu ini.
Federal Reserve mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase, kenaikan pertama dalam lebih dari tiga tahun.
Remi Olu-Pitan, kepala pertumbuhan multi-aset dan pendapatan di Schroders, mengatakan kepada "Squawk Box Europe" CNBC pada hari Jumat bahwa sementara Fed melakukan nada hawkish pada hari Rabu, keputusan kebijakannya sejalan dengan ekspektasi pasar.
Olu-Pitan menambahkan bahwa melihat di luar pernyataan Fed untuk rencana kebijakan yang dimaksudkan, bank sentral AS telah membuatnya “cukup jelas bahwa setiap pertemuan langsung dan mereka akan menaikkan suku bunga.”
“Jalan yang paling tidak tahan adalah suku bunga yang lebih tinggi untuk memerangi inflasi, oleh karena itu kita benar-benar perlu melihat penurunan permintaan atau pertumbuhan material untuk menghentikan The Fed menaikkan suku bunga,” katanya.
Pada hari Jumat Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan kepada "Squawk Box" CNBC bahwa bank sentral mungkin perlu memberlakukan setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini sebesar 50 basis poin atau lebih untuk menjinakkan inflasi.
Bank of England mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka akan menaikkan suku bunga untuk pertemuan ketiga berturut-turut.
Sementara itu, Bank of Japan pada hari Jumat memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya dengan stabil.
Tidak ada lelang yang dijadwalkan pada hari Jumat.(CNBC)

0 comments