Flores Timur Diguyur Hujan Pasir dan Kerikil dari Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki | IVoox Indonesia

June 21, 2025

Flores Timur Diguyur Hujan Pasir dan Kerikil dari Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki teramati dari Pantai Wairotang
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki teramati dari Pantai Wairotang, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (17/6/2025). ANTARA FOTO/Arnoldine Shanon/sgd/foc.

IVOOX.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hujan abu, pasir, dan batu kerikil masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, usai erupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Hasil laporan tim reaksi cepat di lapangan menunjukkan situasi di sekitar gunung sangat terbatas untuk dijangkau karena gelap dan disertai hujan kerikil serta abu vulkanik yang menyulitkan proses penelusuran lebih lanjut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (17/6/2025) malam, dikutip dari Antara.

Erupsi yang terjadi pada pukul 17.35 Wita memunculkan kolom abu hingga 10.000 meter di atas puncak, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu tebal, teramati menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin.

Meskipun intensitas erupsi tergolong tinggi, hingga laporan ini diturunkan belum terdapat informasi resmi mengenai korban atau kerusakan dari pemerintah desa sekitar.

"BPBD Flores Timur belum menerima laporan adanya warga terdampak dari para kepala desa," ujar Abdul.

Hujan pasir terpantau di sejumlah wilayah permukiman yang sebenarnya berada di luar radius kawasan rawan bencana (KRB), seperti Desa Boru, Desa Hewa, dan Desa Watobuku.

Sementara itu, warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, dilaporkan telah mengungsi ke titik aman di Konga untuk menghindari paparan material letusan.

Dia memaparkan, Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki yang berada di lokasi yang lebih dekat ke pusat erupsi di Desa Pululera juga terdampak hujan kerikil. Para petugas pos dilaporkan telah melakukan evakuasi ke Gereja Pululera yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari lokasi pos.

Beberapa warga lainnya juga telah bergerak ke Desa Nileknoheng, yang terletak sekitar 5 kilometer dari pos atau 12 kilometer dari kawah gunung.

BNPB bersama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM memastikan bahwa aktivitas vulkanik masih terus dipantau secara intensif. Alat pemantauan seismik PGA di Pululera menunjukkan gempa-gempa yang mencerminkan dinamika magma di bawah permukaan.

“Masih terdeteksi tremor. Hasil pengamatan Badan Geologi juga menunjukkan satu kali gempa hembusan, tremor non-harmonik, dua kali gempa vulkanik dalam, serta empat kali gempa tektonik jauh,” jelas Abdul Muhari.

Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian ESDM aktivitas erupsi masih terjadi setidaknya sampai dengan pukul 19.37 Wita. Meskipun kolom abu tak lagi teramati, tapi aktivitas gempa di seismogram mencatat amplitudo maksimum 47,3 mm dengan durasi gempa bertambah menjadi sekitar 8 menit 22 detik.

BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang, mengikuti instruksi dari pemerintah daerah, serta menggunakan masker atau pelindung mulut dan hidung saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya di wilayah terdampak hujan abu.

Status Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Naik jadi Awas

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Level IV (Awas), terhitung mulai Selasa (17/6/2025) pukul 15.00 WITA.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan bahwa peningkatan status itu dilakukan setelah hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat.

"Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki meningkat, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III-Siaga menjadi Level IV-Awas," kata Wafid, dikutip dari Antara, Selasa (17/6/2025).

Ia menambahkan berdasarkan pengamatan visual pada periode 16-17 Juni 2025 adanya kenaikan yang signifikan pada aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Lebih lanjut, Visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

"Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, timur laut, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 20-30.1 derajat Celcius. Morfologi puncak terlihat bukaan kawah mengarah pada arah timur laut-timur, sehingga apabila terjadi erupsi potensi material lebih dominan ke arah tersebut," jelasnya.

Selanjutnya, visual kawah gunungapi pada 24 Mei 2025 terlihat memanjang mengarah barat laut-timur laut dan terlihat material lava yang mengisi kawah dengan warna hitam dengan luas sekitar 87.000 meter persegi dan hingga kini belum ada penambahan, sehingga apabila terjadi erupsi akan berpotensi bersifat eksplosif.

Asap hembusan tampak di sekitar kawah dengan tekanan lemah hingga sedang. Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tipis, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis.

"Kemunculan asap kawah (solfatara) ini disebabkan oleh adanya zona alterasi (Zona lemah), sehingga asap keluar dari area tersebut, area ini berpotensi mengalami directed blast (erupsi langsung searah) yang dapat mengarah ke barat laut, timur laut, dan barat dari Gunung Lewotobi," katanya.

Sementara itu, data kegempaan menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan pada gempa vulkanik dalam, yang rata-rata per hari hanya 8-10 kejadian namun pada tanggal 17 Juni 2025 terdapat 50 kejadian hanya dalam kurun waktu dua jam.

Data kegempaan dari tanggal 16-17 Juni 2025 pukul 14:00 WITA yakni lima kali gempa hembusan, 18 kali tremor non harmonik, tiga kali gempa low frequency, tiga kali gempa hybrid, 52 gempa vulkanik dalam, dan tujuh kali gempa tektonik jauh.

"Dari data deformasi tiltmeter dan GPS menunjukkan indikasi inflasi begitu juga dengan data InSAR yang selaras dengan data tersebut menunjukkan anomali inflasi, hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunungapi yang dapat berpotensi menjadi erupsi," katanya.

Ia juga merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh km dan sektoral barat daya-timur laut delapan km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

"Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu puncak di Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.

Warga yang terdampak hujan abu juga dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.

Tim pemantau aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki dari Badan Geologi terpaksa melakukan evakuasi mandiri ke lokasi aman usai terjadi erupsi besar di wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi sebanyak lima kali pada Selasa, periode pengamatan pukul 18.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA.

"Teramati lima kali letusan dengan tinggi 2000-5000 meter dan warna asap kelabu," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Yeremias Kristianto Pugel dan Yohanes Kolli Sorywutun dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Rabu (18/6/2025), dikutip dari Antara.

Dalam laporan itu, kelima erupsi tersebut tercatat dengan amplitudo 47.3 mm dan durasi selama 330 detik hingga 1.205 detik.

Lebih lanjut, terjadi juga sebanyak enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 14.8 mm hingga 44.4 mm dan durasi selama 33 detik hingga 64 detik serta satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 47.3 mm, durasi 13 detik.

Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dalam periode pengamatan tersebut dilaporkan cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 20 derajat Celsius hingga 23 derajat Celsius.

Dilaporkan juga dalam periode pengamatan itu erupsi disertai lontaran lava pijar dan gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat dan terjadi hujan abu tipis hingga sedang.

0 comments

    Leave a Reply