Fitch Ratings: 3 Sektor Industri Dorong Ekonomi Nasional

iVooxid, Jakarta - Fitch Ratings Indonesia memandang khusus sektor-sektor industri di Indonesia yang akan mendorong perekonomian nasional di 2017. Berdasarkan laporan yang diterima, ada lima sektor yang menjadi fokus utama.
Dari lima sektor tersebut, ada beberapa sektor yang berpotensi menggerakkan perekonomian.
Menurut Presiden Direktur PT Fitch Ratings Indonesia Indra Kampono, kelima sektor tersebut terdiri dari sektor ritel, otomotif, properti, konstruksi dan sektor airport/pelabuhan. Ada tiga sektor yang akan mengalami perbaikan di 2017 dan mendongkrak perekonomian nasional.
Pertama, yakni sektor properti, sektor ini diperkirakan membaik yang didukung oleh meningkatnya sentimen konsumen dan kebijakan pemerintah. Kemudian, sektor konstruksi, di mana proyek infrastruktur dari pemerintah akan terus menjadi katalis dalam jangka pendek. BUMN diperkirakan akan menjadi penggerak utama.
"BUMN akan meningkatkan tingkat leverage untuk meningkatkan kapasitas pendanaan. Keterlambatan proyek, membengkaknya modal dan kurangnya pendanaan pemerintah juga bisa menyebabkan kenaikan leverage,†ujar Indra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Kemudian sektor terakhir yang diperkirakan akan mengalami perbaikan di 2017, lanjut Indra, yaitu sektor airport atau pelabuhan yang dipengaruhi oleh perusahaan-perusahaan pengelola yang meningkat untuk mendanai kebutuhan belanja modalnya. "Akses pendanaan diharapkan tidak menjadi ganjalan karena kepentingan strategis dari proyek-proyek infrastruktur ini," tutur Indra.
Sementara dua sektor lainnya yang diperkirakan masih moderat pertumbuhannya, yakni sektor ritel (retailer grocery). Fitch menyoroti, meningkatnya risiko ekspansi mengingat sebagian besar ekspansi akan terjadi di luar Jawa telah mengakibatkan meningkatnya biaya logistik. "Ini juga mengganggu pendirian pusat distribusi, pengelolaan persediaan dan juga penyesuaian terhadap peraturan-peraturan daerah setempat,†jelas Indra.
Sedangkan sektor otomotif, Indra menambahkan, Fitch memprediksi pertumbuhan penjualan yang moderat dan belanja modal yang lebih rendah, meski harus tetap mengatisipasi kemungkinan ancaman pertumbuhan ekonomi berada di bawah perkiraan, persaingan yang lebih ketat dan naiknya bahan mentah untuk produksi.[ava]

0 comments