Fahri Hamzah Tantang KPK Bongkar Sel Tahanan Mako Brimob

IVOOX.id, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Fahri menantang KPK untuk membongkar adanya sel mewah di lapas-lapas lainnya, termasuk di lapas Mako Brimob Kepala Dua, Depok.
“KPK beraninya sama Sukamiskin. Enggak berani sama Mako Brimob. Padahal di sana itu lebih empuk dan mewah,” ucap Fahri Hamzah dalam acara Sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di Pasenggerahan Donggo Kabupaten Bima, Selasa kemarin (24/7).
Fahri menduga KPK sedang panik lantaran banyak pengajuan Peninjauan Kembali (PK) kasus korupsi dilakukan para terpidana korupsi ternyata banyak yang dkabulkan Pengadilan. Selain itu, KPK juga diduga sedang bermanuver guna mencegah rancangan Undang-Undang KUHP disahkan.
"Jadi dia (KPK) sibuk mencari sensasi-sensasi untuk menekan supaya KUHP tidak diteruskan. OTT itu definisi yang gak ada di dalam undang-undang, ada di dalam KUHP itu adalah operasi intelijen. Ini fatal sebetulnya," lanjutnya.
Menurut Fahri, fasilitas di lapas Sukamiskin, bukanlah fasilitas mewah melainkan manusiawi. Dirinya mengatakan ini karena telah berkeliling ke lapas-lapas seluruh Indonesia.
“Lapas selain Sukamiskin itu antah berantah kayak zaman Belanda. Orang ditahan bertahun-tahun butuh hiburan juga,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, OTT yang dilakukan KPK berlangsung Sabtu dini hari (21/7). KPK mengamankan enam orang di sejumlah tempat yang berbeda, termasuk Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen.
KPK menyebut Wahid menerima suap berupa uang dan mobil dari salah satu napi korupsi, Fahmi Darmawansyah. Suap itu agar Fahmi mendapatkan fasilitas mewah di sel dan kemudahan untuk meninggalkan lapas.
KPK juga sempat mendatangi sel tempat Fuad Amin dan Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan ditahan, namun keduanya tidak ada di dalam lapas.

0 comments