Erick Thohir Sebut BUMN Akan Kembali Gelar Program Mudik Gratis Lebaran 2025 | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Erick Thohir Sebut BUMN Akan Kembali Gelar Program Mudik Gratis Lebaran 2025

antarafoto-jumlah-pemudik-kapal-laut-pada-libur-akhir-tahun-1735477251
Sejumlah penumpang berjalan untuk memasuki kapal Pelni KM Labobar di pelabuhan penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (29/12/2024). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mencatat sebanyak 266.002 pemudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 telah diberangkatkan selama priode 11-29 Desember 2024 atau mencapai 72,2 persen dari total proyeksi penumpang yang diperkirakan mencapai 507.057 orang. ANTARA FOTO/Fauzan

IVOOX.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan rencana pemerintah untuk kembali mengadakan program mudik gratis pada libur Lebaran 2025. Program ini bertujuan mengurangi kepadatan arus mudik serta mendukung masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.  

"Insyaallah program mudik gratis akan ada. Program ini bukan program situasional, tetapi sudah menjadi program yang terus dijalankan. Jadi, pasti kita adakan," ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Rabu (22/1/2025). 

Meski demikian, Erick belum memastikan jumlah kuota dan moda transportasi yang akan digunakan. Menurutnya, pemerintah masih melakukan perhitungan terkait kebutuhan kendaraan, titik keberangkatan, serta perkiraan jumlah penumpang. 

"Kita akan coba hitung lagi berapa jumlah kendaraan yang dibutuhkan, di mana titik-titik keberangkatan, dan bagaimana penyerapan penumpangnya. Semua itu sedang kami evaluasi," kata Erick. 

Erick juga menyoroti tantangan unik tahun ini, di mana libur Nyepi dan Lebaran berdekatan, bahkan saling menyambung. Hal ini, menurutnya, memerlukan antisipasi lebih lanjut dari pemerintah. 

"Ini menjadi catatan besar, karena libur Nyepi dan Lebaran cukup berdekatan. Kita perlu merumuskan kebijakan menyeluruh untuk mengatasinya," ujarnya. 

Selain itu, Erick menekankan pentingnya migrasi penggunaan transportasi dari kendaraan pribadi, khususnya roda dua, ke moda transportasi umum seperti bus dan kereta api. Hal ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan selama masa mudik. 

"Berdasarkan data statistik, kecelakaan di darat banyak disebabkan oleh kendaraan roda dua. Maka, kami mendorong migrasi ke moda transportasi umum, baik itu bus maupun kereta api," ujar Erick. 

Ia menambahkan bahwa keputusan akhir untuk memilih moda transportasi tetap ada di tangan masyarakat, tetapi pemerintah akan terus berupaya memberikan solusi yang lebih aman dan nyaman. 

"Keputusan menggunakan kendaraan itu ada di masyarakat, tetapi kita akan terus mendorong migrasi ini demi keselamatan bersama," kata Erick.

0 comments

    Leave a Reply