Enam Pemuka Agama Hadir di Pembukaan Cap Go Meh di Bogor | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Enam Pemuka Agama Hadir di Pembukaan Cap Go Meh di Bogor

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar busway berbahan bakar gas di jalan Pos Besar, Pasar Baru, Jakarta, Senin (18/2/2019).
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar busway berbahan bakar gas di jalan Pos Besar, Pasar Baru, Jakarta, Senin (18/2/2019). Penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.

IVOOX.id, Bogor  - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka acara perayaan Bogor Street Festival (BSF), yang menghadirkan enam tokoh pemuka agama yang masing-masing mewakili agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

"Saya sangat bahagia. Kehadiran saya di sini untuk memenuhi undangan dari Wali Kota Bogor Bima Arya untuk memberikan dukungan atas keberagaman di Indonesia," kata Ridwan Kamil di Bogor, Rabu (19/2), seperti dilansir Antara.

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini Bogor Street Festival atau Cap Go Meh 2019 merupakan cerminan keberagaman di Tanah Air dan wujud Pancasila. Acara ini tentunya mempertunjukan kebersamaan sebagai karakter warga Jawa Barat dan Indonesia.

"Inilah Pancasila yang sebenarnya. Diperlihatkan secara ispiratif di Kota Bogor," kata Ridwan Kamil. Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan acara Bogor Street Festival ini merupakan ajang pemersatu bangsa di tengah keberagaman.

Ia mengatakan puncak perayaan Bogor Street Festival atau Cap Go Meh di Kota Bogor dikemas dalam pesta budaya. Selain itu juga acara BSF momen ajang komitmen saling menghormati dan menghargai.

"Bogor Street Festival bukan hanya peristiwa budaya ini persembahan dari Bogor untuk Indonesia," ucap Bima. Ketua Pelaksana Cap Go Meh Arifin Himawan menjelaskan, event ini merupakan penegasan atas nilai persatuan bangsa yang selalu dijaga oleh Kota Bogor.

Arifin menegaskan, Kota Bogor secara konsisten ingin memperlihatkan semangat toleransi dan pluralisme yang selalu dipelihara sebagai bagian dari masyarakat besar di Indonesia.

"Ini menjadi bukti bahwa semangat pluralisme, nilai toleransi dan kekayaan budaya. Ini juga sebuah fakta betapa masyarakat kita sangat dewasa menjaga kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply