Emas Beringsut Lebih Rendah Karena Dolar Bertahan di Puncak Tiga pekan

IVOOX.id, New York - Emas beringsut lebih rendah pada hari Selasa karena dolar bertahan mendekati level tertinggi tiga minggu, sementara investor menunggu arahan kenaikan suku bunga dari risalah pertemuan terakhir Federal Reserve AS.
Spot gold turun 0,2% menjadi $1.774,79 per ounce, setelah turun lebih dari 1% pada hari Senin.
Emas berjangka AS turun 0,5% pada $1.789,7.
Dolar bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu di awal sesi.
"Emas menghadapi beberapa kelelahan karena dolar terus terapresiasi menjelang risalah Fed ... Pasar emas akan sangat berombak sampai kita sampai ke pertemuan Fed pada bulan September," kata Edward Moya, analis senior OANDA.
Risalah dari pertemuan Fed bulan lalu akan dipublikasikan pada pukul 14:00 ET pada hari Rabu.
"Risalah kemungkinan akan mengkonfirmasi keyakinan bahwa kenaikan suku bunga agresif masih di atas meja, yang dapat mendukung dolar dan berpotensi memberikan tekanan ke bawah pada emas," tambah Moya.
Baru-baru ini, beberapa pejabat Fed menyoroti perlunya terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.Emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi tetapi tingkat yang lebih tinggi membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Investor telah menarik dana yang diperdagangkan di bursa emas dan itu bisa membebani emas juga, kata analis Bank of China International Xiao Fu.
Namun, "karena risiko resesi meningkat, penurunan emas dapat dibatasi meskipun ada kenaikan suku bunga yang agresif," kata Standard Chartered dalam sebuah catatan.
Spot silver turun 0,8% menjadi $20,10 per ounce, platinum naik tipis 0,1% menjadi $933,72, sementara paladium naik 0,2% menjadi $2,150,51.
Risiko resesi yang meningkat lebih cenderung membebani platinum, logam mulia yang bias industri, yang khususnya dapat tetap pada kisaran yang lebih rendah yang diperdagangkan sepanjang tahun ini meskipun ada kekhawatiran pasokan di Afrika Selatan, Standard Chartered menambahkan.(CNBC)

0 comments