Ekonomi Masyarakat Meningkat Dengan Dibukanya Jalan Tol Trans Sumatra
IVOOX.Id, Lampung Selatan - Jalan tol adalah salah satu infrastruktur transportasi yang kini dibutuhkan masyarakat. Dengan adanya jalan bebas hambatan ini pergerakan manusia, barang dan jasa dapat dipercepat. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi laju roda perekonomian masyarakat. Penambahan laju gerak perekonomian akan membuka kesempatan kerja bagi banyak orang yang secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, pemerintah belakangan ini sangat gencar dalam membangun jalan tol. Salah satunya adalah proyek infrastruktur jalan tol Trans Sumatra. Ruas pembukanya, yaitu Bakauheni-Terbanggi Besar telah diresmikan penggunaannya secara penuh pada 8 Maret 2019 lalu oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Pembangunan tol pertama di Lampung ini tak luput dari proses pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Di mana Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mempunyai andil besar di dalamnya. Kementerian ATR/BPN melalui Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan bersentuhan langsung dengan masyarakat yang tanahnya dilalui Tol yang rencananya akan membentang dari Lampung hingga Aceh ini. Berpegang pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum beserta peraturan pelaksanaannya, payung hukum ini hadir agar pemerintah dapat melaksanakan pengadaan tanah untuk kepentingan umum, dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan, demokratis, dan adil.
Hersansi (45) salah seorang masyarakat yang terdampak pembebasan lahan jalan tol Trans Sumatra menyatakan gembira dengan pembebasan tanah ini. “Saya banyak terbantu dengan adanya ganti untung, uang yang saya peroleh saya gunakan untuk membeli kembali lahan dan membangun rumah,” ujar Hersansi kepada Tim Humas Kementerian ATR/BPN di Lampung, Selasa (03/12).
Selain terkait nilai materi penggantian tanah, Hersansi juga terbantu dengan kemudahan akses setelah terbangunnya tol yang melewati 65 Desa di Lampung Selatan ini. “Setelah adanya jalan tol ini dari Kalianda ke Bandar Lampung tadinya jarak tempuh satu setengah jam, sekarang bisa ditempuh dengan setengah jam saja,” tambahnya.
Ibrahim Raja Besar (55), tokoh masyarakat Lampung Selatan juga merasa sangat terbantu dengan adanya Tol ini. “Kami selaku masyarakat Lampung Selatan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agraria dan Menteri PUPR, Alhamdulillah masyarakat bersyukur dan ekonomi masyarakat Lampung Selatan bisa meningkat,” imbuh pria paruh baya ini.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan Ahmad Saleh Mardani yang sekaligus ketua pengadaan tanah untuk kepentingan umum jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar menceritakan mekanisme pengadaan tanah tol ini. “Jalan tol yang terbentang sepanjang 104 km ini sudah dilaksanakan ganti rugi secara langsung dan diterima oleh masyarakat sekitar 97,5 %. Sisanya sudah dikonsinyasikan di pengadilan dan saat ini berlangsung juga proses penyertipikatan terhadap aset tanah yang sudah diganti rugi 719 bidang. Sisanya sedang kita tuntaskan sampai dengan 2020. Untuk masyarakat yang telah menerima ganti rugi, harapan kami atas nama pemerintah untuk dimanfaatkan nilai ganti rugi itu searif mungkin dan sebijaksana mungkin, buatlah akses permodalan usaha dengan harapan ke depan masyarakat dapat mewujudkan kesejahteraan,” pesannya.
Bupati Lampung Selatan Nanang Hermanto mengungkapkan bahwa Tol baru ini sangat strategis perannya bagi perekonomian Lampung. ”Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sendiri merupakan pintu gerbang dari lintas Tol Sumatra yang merupakan kekayaan sendiri bagi Lampung Selatan di mana ada pengembangan wisata yang akan dibangun oleh pemerintah pusat dan provinsi, ini akan menumbuhkan UMKM, UKM bertumbuh dengan adanya jalan tol ini, saya apresiasi BPN karena telah menyukseskan pengadaan tanah kita,” pungkasnya.

0 comments