ECB: Ekonomi AS Bakal Susut 2% dari Perang Tarif

IVOOX.id, Jakarta - Perekonomian AS bisa menyusut sekitar 2% pada tahun pertama dari konflik perdagangan habis-habisan dengan seluruh dunia, sementara China dan ekonomi lainnya bisa mendapatkan pertumbuhan, menurut penelitian baru yang diterbitkan Rabu oleh Bank Sentral Eropa.
Dalam buletin penelitian yang dipublikasikan hari Rabu (26/9/2018), para ekonom ECB memodelkan skenario di mana AS menaikkan tarif pada semua impornya sebesar 10 poin persentase, dan mitra dagangnya membalas dengan kenaikan tarif yang setara pada impor AS mereka. Negara-negara lain tidak membalas satu sama lain dalam model.
Para peneliti menemukan bahwa ekonomi AS akan menyusut sekitar 2% pada tahun pertama dibandingkan dengan situasi di mana tidak ada perubahan. Itu karena tarif yang lebih tinggi akan mengurangi pendapatan rumah tangga dan merusak kepercayaan bisnis, membebani konsumsi swasta dan investasi.
Itu akan lebih dari mengimbangi efek positif dari tarif, bahwa konsumen dan bisnis kemungkinan akan beralih ke barang yang diproduksi di dalam negeri, yang akan cenderung meningkatkan perekonomian AS.
"Perekonomian yang mengenakan tarif yang mendorong pembalasan oleh negara lain jelas lebih buruk," para peneliti menyimpulkan, seperti mengutip cnbc.com. "Standar kehidupannya jatuh dan pekerjaan hilang."
Dengan skenario yang sama, ekonomi China akan tumbuh sedikit lebih cepat pada tahun pertama, menurut ECB. Sementara AS akan mengimpor lebih sedikit barang dari China, yang akan lebih dari diimbangi dengan peningkatan perdagangan Cina dengan negara lain, di mana eksportir negara bisa mendapatkan pangsa pasar dengan mengorbankan ekspor AS yang lebih mahal.
Eksportir Eropa mungkin juga mendapatkan keuntungan dari konflik perdagangan semacam itu, meskipun itu akan bergantung pada seberapa mudah suatu negara dapat mengganti antara produk impor dari berbagai negara.
Pejabat ECB telah resah publik selama berbulan-bulan tentang dampak meningkatnya proteksionisme perdagangan di zona euro yang berfokus pada ekspor. Ekonomi 19-negara telah melambat tahun ini, sama seperti ECB mulai berputar menjauh dari tahun-tahun uang mudah.

0 comments